IHSG Melaju, Tembus Kembali Level 6.100 di Sesi 1

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
03 February 2021 11:46
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju ke teritori positif dari pagi hingga penutupan sesi pertama perdagangan Rabu (3/2/2021), sehingga berhasil menembus kembali level psikoogis 6.100.

Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat 79,9 poin atau +1,32% ke 6.123,734. Sebanyak 292 saham menguat, 161 tertekan dan 153 lainnya flat. Namun transaksi bursa surut dengan hanya 10 miliar lebih saham diperdagangkan, sebanyak 885.000-an kali.

Nilai transaksi bursa pun agak surut menjadi Rp 8,9 triliun, di mana investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) hingga Rp 138,8 miliar di pasar reguler, yang menunjukkan mereka kini lagi semangat berburu aset.

Saham yang diburu di antaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT stra International Tbk (ASII) dengan nilai beli masing-masing sebesar Rp 248,6 miliar dan Rp 247,6 miliar.

Kedua saham unggulan tersebut kompak menguat. Saham BBNI lompat 225 poin atau +3,8% ke Rp 6.125 per saham, sedangkan ASII tumbuh 3,8% atau 225 poin ke Rp 6.200 per unit.

Pada pembukaan pagi, IHSG naik 0,87% ke level 6.096,58. Selang 20 menit, IHSG terpantau naik 0,7% ke level 6.087,32 mencoba kembali ke atas level psikologis 6.100 dan akhirnya tertembus jelang pukul 10:00 WIB.

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih merajai dari sisi nilai transaksi dengan nilai perdagangan Rp 1,6 triliun. Saham BUMN tambang ini menguat 1,65% atau 40 poin ke Rp 2.460 per unit.

Saham PT Timah Tbk (TINS) juga menguat, sebesar 3,7% atau 70 poin, ke Rp 1.980/unit. Sebelumnya, saham baterai terkoreksi setelah tim Tesla menunda rencana survei pembangunan pabrik baterai, karena terkendala pembatasan kedatangan warga negara asing (WNA)

Namun, pemerintah menegaskan bahwa mereka bukannya membatalkan rencana tersebut, melainkan hanya menundanya karena kendala teknis terkait protokol kesehatan akibat pandemi. Hal ini mengembalikan optimisme pasar, terutama Tesla bukanlah satu-satunya calon mitra.

Pasar saat ini menanti kemajuan program vaksinasi karena pemerintah terus mencatat kenaikan kasus Covid-19 sehingga Indonesia menembus angka 1,1 juta kasus atau tertinggi di Asia, mengalahkan India.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi China Terjaga, IHSG Bertahan Hijau di Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular