Kapitalisasi Pasar Rp 100 T

IHSG Ambrol Sepekan, Market Cap Drop! BBCA-BBRI Masih Teratas

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
01 February 2021 13:44
Bank BRI
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (29/1/2021) akhir pekan lalu ditutup ambrol 1,96% ke level 5.862,35.

Pada pekan lalu, IHSG sudah terkoreksi cukup dalam, yakni 7,05%. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 86,4 triliun, sebanyak 89 miliar saham berpindah tangan 6,7 juta kali.

Investor asing pun mencetak jual bersih (net sell) sebesar Rp 347.9 miliar. Net sell pada Jumat saja (29/1/2021) mencapai Rp 812,15 miliar.

Pelemahan IHSG yang amat dalam pada pekan lalu tentunya membuat total kapitalisasi pasar di bursa menurun signifikan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-sahambig capmencapai Rp 3.004 triliun, turun signifikan dari pekan sebelumnya sebesar Rp 3.241 triliun.

Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap (RP T)

No.Emiten29 Januari 2021No.Emiten22 Januari 2021No.Emiten15 Januari 2021
1.Bank Central Asia/BBCA8251.Bank Central Asia/BBCA8641.Bank Central Asia/BBCA849
2.Bank Rakyat Indonesia/BBRI5102.Bank Rakyat Indonesia/BBRI5762.Bank Rakyat Indonesia/BBRI559
3.Telkom/TLKM3083.Telkom/TLKM3363.Telkom/TLKM345
4.Bank Mandiri/BMRI3044.Bank Mandiri/BMRI3334.Bank Mandiri/BMRI311
5.Unilever/UNVR2645.Unilever/UNVR2785.Unilever/UNVR266
6.Astra/ASII2476.Astra/ASII2716.Astra/ASII265
7.Chandra Asri/TPIA1817.Chandra Asri/TPIA1857.Sampoerna/HMSP181
8.Sampoerna/HMSP1528.Sampoerna/HMSP1708.Chandra Asri/TPIA170
9.Emtek/EMTK1079.Bank Negara Indonesia/BBNI1169.Bank Negara Indonesia/BBNI117
10.Indofood CBP/ICBP10610.Emtek/EMTK11210.Indofood CBP/ICBP109

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (29/1/2021)

Berdasarkan data di atas, efek dari koreksi IHSG yang amat dalam membuat pergerakan kapitalisasi pasar kompak mengalami penurunan.

Pada pekan lalu, posisi pertama masih diduduki oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 825 triliun, turun Rp 39 triliun dari pekan sebelumnya.

Selanjutnya, di posisi kedua masih dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai market cap-nya sebesar Rp 510 triliun atau turun Rp 66 triliun dan menjadikan penurunan terbesar pada akhir pekan lalu.

Sedangkan, market cap dari emiten media Grup Emtek, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan emiten anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) berhasil mendepak market-cap PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada pekan lalu.

Market Cap EMTK berada di posisi ke-9 dengan total sebesar Rp 107 triliun atau turun Rp 5 triliun dari pekan sebelumnya. Sedangkan saham ICBP kembali masuk ke 10 besar kapitalisasi pasar terbesar BEI dan menduduki posisi ke-10, dengan nilanya mencapai Rp 106 triliun.

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

Dari dalam negeri, sentimen pertama yakni terkait diperpanjangnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di kota-kota utama di Jawa dan Bali hingga 8 Februari 2021 mendatang

Keputusan perpanjangan PPKM tersebut itu disampaikan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Selanjutnya, kasus positif yang telah menyentuh 1 juta juga menjadi pemberat IHSG untuk menguat.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan hingga Kamis lalu, total pasien baru atau kasus terjangkit Covid-19 bertambah 13.695 orang sehingga totalnya 1.037.993 orang.

Kasus baru tersebut ditemukan pada 54.114 orang yang selesai menjalani tes Covid-19 pada hari ini. Dengan jumlah tersebut maka dari setiap 4 tes Covid-19 ditemukan 1 kasus positif.

Kemenkes juga mencatat setidaknya ada 476 kasus kematian dalam sehari terakhir. Rekor ini memecahkan rekor yang tercipta sehari sebelumnya yakni 387 kasus kematian.

Total kasus kematian akibat Covid-19 di RI menembus 29.331 orang. Sementara itu, pasien sembuh bertambah 10.792 orang dalam sehari sehingga totalnya menjadi 842.122 orang.

Tak hanya di dalam negeri, dari luar negeri yakni dari Amerika Serikat (AS), Ambruknya Wall Street pada perdagangan Rabu (27/1/21) juga menjadi pemicu koreksi IHSG pada pekan ini, di mana indeks acuan Paman Sam tersebut terkoreksi lebih dari 2%.

Koreksi Wall Street di zona merah dengan koreksi yang cukup parah tentu saja bisa menjadi sentimen negatif tersendiri bagi Bursa Asia termasuk IHSG.

Depresiasi bursa Paman Sam bisa menyebrang benua dan menjadi penyebar ketakutan di pasar dimana bisa saja menyebabkan indeks acuan kalah sebelum bertanding.

Masih di AS, Komite Pasar Terbuka The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) pada pekan lalu memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 0% hingga 0,25% dan menjaga pembelian obligasi berada di posisi US$ 120 miliar per bulan.

Bank Sentral AS tersebut memberi sinyal bahwa jalur ekonomi AS akan bergantung terhadap kasus corona, salah satunya bagaimana progres dari vaksinasi, di mana The Fed mengatakan krisis kesehatan publik ini menganggu aktivitas ekonomi,

Gubernur The Fed sendiri mengatakan bahwa Bank Sentral AS ini akan mengambil langkah Wait and See terhadap potensi terjadinya inflasi setelah pandemi corona meskipun menurutnya hal ini masih akan lama.

"Ekonomi masih akan berada jauh di bawah target tingkat pengangguran dan inflasi dan masih akan lama sampai progress yang substansial akan tercapai" ujar Jay Powell.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Market Cap BBCA Masih Bertengger di Atas, BBRI Melonjak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular