Saudara Serumpun Berjaya! Rupiah & Ringgit Sukses Tekuk Dolar

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 February 2021 10:13
penukaran uang, rupiah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga hijau di perdagangan pasar spot.

Pada Senin (1/2/2021), kurs tengah BI atau kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.042. Rupiah menguat 0,29% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Rupiah pun menghijau di perdagangan pasar spot. Pada pukul 10:00 WIB,US$ 1 setara dengan Rp 14.010 di mana rupiah menguat 0,07%.

Tidak banyak mata uang utama Asia yang mampu menguat di hadapan dolar AS pagi ini. Selain rupiah, anggota 'klub elit' itu hanya ringgit Malaysia.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia di perdagangan pasar spot pada pukul 10:02 WIB:

Pagi ini, datang kabar baik bagi Indonesia. IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur Indonesia yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) periode Januari 2021 berada di 52,2. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,3 sekaligus menjadi yang tertinggi dalam 6,5 tahun terakhir.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau sudah di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang memasuki masa ekspansi.

"Sektor manufaktur Indonesia masih berada di jalur pemulihan pada awal 2021. Produksi industri dan pesanan baru (new orders) meningkat ke posisi tertinggi. Tren ini akan mendorong kepercayaan diri pelaku usaha," kata Andrew Harker, Economics Director IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Pesanan baru pada Januari 2021 meningkat ke posisi tertinggi sejak IHS Markit mulai melakukan survei di Indonesia pada Juli 2014. Ini menggambarkan bahwa permintaan konsumen mulai pulih. Walau permintaan ekspor masih terbatas karena negara-negara mitra dagang utama Indonesia masih bergelut dengan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Sementara kepercayaan diri dunia usaha (business confidence) pada Januari 2021 ikut menguat karena munculnya harapan pandemi bisa berakhir sehingga permintaan akan pulih. Kepercayaan diri ini meningkat ke posisi tertinggi dalam empat tahun terakhir karena dunia usaha yakin produksi akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.

Akan tetapi, pasar tenaga kerja masih belum pulih. Pelaku usaha mengaku masih melakukan pengurangan pegawai, meski lajunya semakin melandai ke posisi terendah selama pandemi.

"Satu aspek negatif dalam survei bulan ini adalah ketenagakerjaan, yang masih saja turun. Namun dengan pemulihan yang terus terjadi, ada harapan aktivitas produksi yang terhambat akan bangkit kembali sehingga menyerap tenaga kerja," lanjut Harker.

Kabar gembira dari sektor manufaktur menjadi gambaran awal bahwa perekonomian Indonesia pada 2021 akan membaik. Sebab, sektor manufaktur adalah penyumbang utama dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dari sisi lapangan usaha dengan kontibusi mendekati 20%.

Konsensus sementara yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekonomi Tanah Air pada 2021 akan tumbuh 3,83%. Memang masih cukup jauh dari masa pra-pandemi, tetapi lebih baik ketimbang 2020 yang diperkirakan -2,1%, terendah sejak 1998.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular