Awal Februari, Semua Bursa Asia Hijau! Kecuali Singapura

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
01 February 2021 08:52
A man paues in front of an electric screen showing Japan's Nikkei share average outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 5, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia dibuka beragam alias variatif pada Senin (1/2/2021), di tengah respons investor terkait dengan data Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor manufaktur yang telah dirilis di beberapa negara di kawasan Asia pagi ini.

Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,2%, Hang Seng Hong Kong tumbuh 0,62%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,14%.

Sementara itu, indeks Straits Times Singapura dan Shanghai Composite China dibuka melemah pada pagi hari ini, STI melemah 0,51 sedangkan Shanghai China terkoreksi 0,17%.

Namun pada pukul 08.44 WIB, semua bursa Asia positif kecuali STI Singapura minus 0,69%, sementara Nikkei naik 1,01%, Shanghai naik 1,07% dan Shanghai juga positif 0,33%, serta KOSPI naik 1,08%.

Di Asia, data Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur yang telah dirilis pagi ini adalah PMI Jepang dan Korea Selatan (Korsel).

Berdasarkan data dari Trading Economics, data PMI manufaktur Jepang periode Januari 2021 versi Jibun Bank mengalami kontraksi ke angka 49,8 dari sebelumnya pada Desember 2020 berada di angka 50.

Sementara itu, data PMI manufaktur Korsel periode Januari 2021 versi Markit mengalami ekspansi ke angka 52,2 dari sebelumnya pada Desember 2020 berada di angka 51,3.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka berarti dunia usaha berada di fase ekspansi sehingga ekonomi akan bergeliat dan sebaliknya jika di bawah 50, maka berarti dunia usaha sedang 'lesu'.

Selain data PMI, Korsel juga telah merilis data ekspor-impor pada pagi hari ini. Tercatat ekspor Negeri Ginseng pada Januari turun 1,2 poin ke 11,4%. Sedangkan data impor Negeri K-Pop ini juga naik 0,9 poin ke 3,1%.

Investor juga saat ini sedang menanti rilis data PMI Manufaktur China versi Caixin untuk periode Januari 2021, di mana konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan PMI Manufaktur Negeri Panda tersebut mengalami kontraksi ke angka 52,5.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular