Terkena Aksi Profit Taking, Harga Batu Bara Melemah

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
01 February 2021 08:48
A pile of coal is seen at a warehouse of the Trypillian thermal power plant, owned by Ukrainian state-run energy company Centrenergo, in Kiev region, Ukraine November 23, 2017. Picture taken November 23, 2017. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak yang aktif diperjualbelikan melemah 1,15% ke US$ 89,95/ton pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (28/1/2021). Walaupun terkoreksi di akhir pekan, harga kontrak batu bara masih mengalami apresiasi 3,27% dalam sepekan.

Sebelum terkoreksi di akhir pekan, harga kontrak futures (berjangka) batu bara sempat mencatatkan rekor harga tertinggi hampir dalam 2 tahun di US$ 91/ton. Kenaikan harga batu bara yang tinggi membuat para trader tergiur untuk melakukan aksi ambil untung. 

Harga batu bara termal China Qinhuangdao 5.500 Kcal/kg sudah mulai merosot tajam dalam 10 hari terakhir dengan hampir mencapai 20%. Namun selisih antara harga batu bara termal Newcastle dengan Qinhiangdo masih terpaut US$ 37/ton. 

Selisih harga tersebut tentunya membuat pengguna batu bara China beralih mencari pasokan dari negara lain. Prospek harga batu bara untuk tahun 2021 masih lebih cerah dibanding tahun lalu. 

Ketatnya pasokan domestik China hingga pelonggaran kebijakan impornya membuat harga batu bara di wilayah lain terdongkrak, tak terkecuali bagi RI. 

"Permintaan energi di China pada 2020 naik 3,1% YoY karena lonjakan pada semester II. Musim dingin yang lebih panjang dari sebelumnya meningkatkan penggunaan penghangat ruangan membuat konsumsi listrik naik, yang kemudian mendongkrak permintaan batu bara. Ini mampu menutup penurunan permintaan saat China menjalani periode karantina wilayah (lockdown) pada bulan-bulan awal 2020," papar Toby Hassall, Analis Refinitiv.

Batu bara adalah salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia. Sepanjang 2020, ekspor bahan bakar mineral (yang didominasi batu bara) adalah US$ 17,27 miliar. Jumlah ini mencakup 11.14% dari total ekspor non-migas.

Ke depan, sepertinya prospek batu bara masih cerah. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings memperkirakan harga dan produksi batu bara Indonesia pada 2021 akan naik.

Fitch memproyeksi rata-rata harga batu bara 4.200 kcal Indonesia pada 2021 adalah US$ 32,5/ton, naik dibandingkan 2020 yang sebesar US$ 27/ton. Sementara produksi diperkirakan naik 6%.

Harga batu bara acuan (HBA) kini berada li level US$ 75,84 per ton. HBA itu naik tajam 27,14% dibandingkan dengan HBA Desember 2020 yang masih berada di posisi US$ 59,65 per ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngamuk! Harga Batu Bara Melesat 4,2% Usai Tertekan Lama

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular