Mengacu data BEI, pada perdagangan pekan lalu, Jumat (29/1), IHSG ditutup terkoreksi 1,96% di posisi 5.862. Dengan demikian, sepekan terakhir IHSG minus 7,05% dan sebulan koreksi 1,95%.
Sebelumnya, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sempat memprediksi bahwa selama Januari 2021 pergerakan IHSG semestinya teta[ berada pada tren positif, lantaran didukung oleh sentimen positif terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan kenaikan harga komoditas.
Hal ini mengingat, selama kurun 8 tahun terakhir, kecuali pada 2017 dan 2020, IHSG selalu mengalami kenaikan rata-rata di Januari sebesar 1,5%. Namun pada Januari 2020, indeks memang terkoreksi 5,7%, salah satunya akibat pandemi Covid-19.
Namun faktanya, IHSG kali ini masih terkoreksi selama Januari. Meski demikian, ada 10 saham dengan catatan penguatan signifikan dalam sebulan terakhir.
Akhir pekan lalu saham FILM tiba-tiba meroket 13,04% dan berada di urutan teratas top gainers di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham FILM ditutup naik 13,04% di level Rp 364/saham, dengan kapitalisasi pasar Rp 3,46 triliun. Kenaikan ini membuat harga saham FILM dalam sebulan terakhir melesat 91,58%.
Salah satu kabar baik bagi FILM ialah sejumlah rencana merilis film baru, terutama serial di tahun ini.
Tahun ini, Manoj Punjabi, CEO MD Pictures, menyatakan perseroan juga merilis exclusive premier film-film layar lebar yang langsung ditayangkan secara online di Disney+Hotstar. Beberapa di antaranya film bertema time loop Sabar Ini Ujian, film horor komedi Pelukis Hantu, dan drama yang menyentuh hati Sejuta Sayang Untuknya.
Selain itu ada drama petualangan Nona, drama remaja Dibawah Umur dan lainnya.
"MD Pictures banggadapat menggandeng WeTV untuk membawa ragam katalog film mau pun series favorit Indonesia ke masyarakat global. Terutama di Indonesia sendiri di mana film-film lokal sangat menginspirasi dan menghibur, salah satunya serial My Lecturer My Husband ini," jelas Manoj Punjabi, dalam keterbukaan informasi di BEI.
Berikut 10 saham top gainers sebulan, selain saham FILM.
10 Saham Top Gainers Januari 2021
1. MD Pictures (FILM), saham +91,58% Rp 364, transaksi Rp 933 M
2. Krakatau Steel (KRAS), +35,51% Rp 580, transaksi Rp 3,6 T
3. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM), +34,01% Rp 13.200, transaksi Rp 2,7 T
4. Indah Kiat Pulp (INKP), +23,74% Rp 12.900, transaksi Rp 3,3 T
5. Antam (ANTM), +14,73% Rp 2.220, transaksi Rp 58 T
6. Terregra Asia (TGRA), +14,19% Rp 169, transaksi Rp 764 M
7. Timah (TINS), +13,18% Rp 1.690, transaksi Rp 10,7 T
8. Itama Ranoraya (IRRA), +13,12% Rp 1.810, transaksi Rp 4,1 T
9. BPD Jatim (BJTM), +11,76% Rp 760, transaksi Rp 2,5 T
10. Medco Energi (MEDC), +10,17% Rp 650, transaksi Rp 2,2 T
Adapun saham KRAS masuk top gainers sebulan, bersamaan dengan ekspektasi kinerja perusahaan mulai membaik. Produsen baja nasional ini bahkan menyebutkan sepanjang 2020 anak usahanya akan mengantongi laba bersih senilai US$ 36,55 juta atau setara dengan Rp 511,74 miliar, asumsi kurs Rp 14.000/US$.
Berdasarkan bahan paparan yang disampaikan perusahaan, kinerja di akhir 2020 ini jauh membaik jika dibanding dengan periode full year 2019 yang malah mencatatkan rugi senilai US$ 169,32 juta atau Rp 2,37 triliun.
Di 2020, porsi tertinggi anak usaha disumbang dari PT Krakatau Tirta Industri (KTI) yang menyumbang laba senilai US$ 10,84 juta. Lalu PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) senilai Rp 10,78 juta
Kinerja yang membaik di tahun ini berhasil dicapai berkat restrukturisasi utang yang dilakukan perusahaan pada 2020 yang senilai US$ 1,96 miliar menjadi jangka panjang.
Selain itu perusahaan juga melakukan restrukturisasi organisasi dengan strategi pengurangan posisi organisasi induk, anak dan afiliasi.
Sementara itu, saham duo Sinarmas, TKIM dan INKP sama-sama masuk top gainers dalam sebulan. Pergerakan dua saham pabrik kertas ini segendang sepenarian. Saham TKIM, akhir pekan lalu naik 4,14% dan INKP juga naik 0,78%.
Saham MEDC pada akhir pekan lalu melesat 7,44% setelah saham perusahaan masuk Indeks LQ45.
BEI memang telah merilis daftar terbaru emiten yang berada di indeks LQ45 yang berisi 45 saham paling likuid dengan fundamental baik. Daftar terbaru tersebut untuk periode Februari sampai dengan Juli 2021.
MEDC masuk bersama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), menggeser PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) keluar dari daftar indeks LQ45 untuk periode tersebut.