
Bos Bank BRI Pede, Kredit Bisa Dikerek 7% Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan kredit bisa berada pada kisaran 6%-7% tahun ini. Fokus pertumbuhan kredit perusahaan di tahun ini adalah pada segmen mikro dan kecil.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan target perusahaan tahun ini ditetapkan dengan melihat adanya potensi pertumbuhan yang telah disinyalkan sejak kuartal terakhir tahun lalu, sehingga di 2021 ini perusahaan lebih optimistis.
"Kami masih fokus di mikro dengan target loan growth 6%-7%. Driver-nya masih di segmen mikro dan kecil," kata Sunarso dalam paparannya secara virtual, Jumat (29/1/2021).
Sedangkan untuk target margin bunga bersih (net interest margin/NIM) untuk tahun ini ditargetkan pada 6,3%%.
Tahun ini perusahaan juga akan menjaga likuiditas yakni level loan to deposit ratio (LDR, rasio antara total pinjaman bank dan total simpanan) sebesar 85%.
"Untuk sumber pendapatan lainnya, fee based income [pendapatan berbasis bunga] dengan upaya digitalisasi kita lihat yang konsisten dilakukan akan bantu fee base income 8%," terangnya.
Sedangkan untuk rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perusahaan tahun ini akan dijaga di level 3%.
Adapun untuk target kredit ini, Sunarso mengatakan perusahaan akan berfokus mencari sumber pertumbuhan baru dengan menargetkan kepada nasabah eksisting BRI yang akan naik kelas.
Selain itu perusahaan juga menargetkan nasabah dari sektor ultra mikro yang potensinya masih besar dan belum seluruhnya mendapatkan sumber pendanaan dari lembaga keuangan formal.
"Corporate banking itu tepat menegatifkan corporate banking tahun lalu karena harus hati-hati aset kualitasnya di korporasi. Strategi ke depannya korporasi tetap tumbuh tapi pasti tidak seagresif UMKM karena ini bank rakyat Indonesia maka yang harus kencang UMKM bahkan ultra mikro," jelasnya.
Untuk kinerja tahun lalu, BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 18,66 triliun di sepanjang 2020, mengalami penurunan 45,70% dari laba bersih tahun 2019 sebesar Rp 34,37 triliun.
Sampai akhir Q4-2020 BRI Grup telah menyalurkan kredit Rp 938,37 triliun atau tumbuh 3,89% yoy (year on year) dari tahun sebelumnya 2019 sampai Desember yakni kredit Rp 903,2 triliun.
Sepanjang tahun lalu BRI telah menyalurkan KUR super mikro senilai Rp 8,6 triliun kepada 985.000 nasabah. Lalu menyalurkan subsidi gaji sebesar Rp 6,5 triliun kepada 5,4 juta penerima.
Selanjutnya ada banpres produktif yang disalurkan kepada 7,7 juta penerima dengan nilai yang disalurkan sebesar Rp 18,6 triliun.
Dengan adanya penjaminan dari pemerintah, BRI juga telah menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp 8,7 triliun yang diberikan kepada 14.000 nasabah.
Pertumbuhan kredit terjaga dan sehat dengan NPL 2,99% di mana NPL coverage aman dengan pencadangan NPL mencapai 237,73%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Cemerlang Bank BRI di Tahun 2021