IHSG Ambrol 7% Sepekan, Saham BUMN Ada yang Boncos 30% Lebih

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
29 January 2021 08:41
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi pada perdagangan Kamis (28/1/21). Namun pada perdagangan kemarin, koreksi IHSG terbilang cukup dalam, yakni ambles 2,12% ke level 5.979,39. IHSG pun kembali ke level psikologis di kisaran 5.900-an.

Pelemahan IHSG sudah terjadi selama 6 hari beruntun, sehingga dalam sepekan terakhir, IHSG telah terkoreksi hampir 7% atau lebih tepatnya 6,77%.

Dikala IHSG melemah 6 hari beruntun, saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun juga terkoreksi parah. Pada perdagangan kemarin, semua saham BUMN ditutup di zona merah.

Dalam sepekan terakhir pun, saham-saham BUMN tidak ada yang menghasilkan 'cuan', walaupun ada beberapa saham BUMN yang pelemahannya masih belum terlalu besar dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan data dari BEI, setidaknya ada 6 dari 20 saham BUMN yang terkoreksi parah hingga lebih dari 20% dalam sepekan terakhir. Adapun keenam saham BUMN tersebut adalah:

Di posisi pertama dan kedua, diduduki oleh saham farmasi BUMN sekaligus duo anak usaha PT Bio Farma (Persero), yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF).

Kedua saham anak usaha Bio Farma tersebut sudah terkoreksi, bahkan menyentuh level auto rejection bawah (ARB) selama 12 hari berturut-turut sejak 13 Januari 2021.

Pada perdagangan Kamis (28/1/21), saham KAEF ditutup ambles 6,94% ke posisi Rp 3.350/unit, sedangkan saham INAF ditutup ambrol 6,94% ke Rp 3.220/unit. Keduanya kembali menyentuh level ARB-nya kembali pada perdagangan kemarin.

Dalam sepekan terakhir, saham KAEF telah terkoreksi cukup dalam yakni 30,21%, sedangkan saham INAF telah terkoreksi 30,15% selama sepekan terakhir.

Lalu ada saham emiten pertambangan yakni PT Timah Tbk (TINS) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Pada perdagangan kemarin, saham TINS ditutup anjlok 6,92% ke level Rp 1.815/unit dan saham ANTM ditutup ambrol 6,67% ke Rp 2.380/unit. Keduanya juga menyentuh level ARB-nya pada perdagangan kemarin.

Sehingga dalam sepekan terakhir, saham TINS ambles hingga 23,09% dan saham ANTM ambrol 22,98% dalam sepekan terakhir.

Namun, ada juga 6 saham BUMN yang dalam sepekan terakhir pelemahannya kurang dari 10%. Adapun keenam saham BUMN tersebut yakni:

Di posisi pertama dan ketiga, diduduki oleh saham bank Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara), yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Pada perdagangan kemarin, saham BMRI ditutup terkoreksi 3,36% ke posisi Rp 7.050/unit, sedangkan saham BBRI ditutup terpangkas 3,25% ke Rp 4.470/unit.

Dalam Sepekan terakhir, saham BMRI terkoreksi 2,76%, sedangkan saham BBRI terkoreksi 6,68% selama sepekan terakhir.

Di posisi kedua ada saham emiten BUMN tol yakni PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang ditutup melemah 2,18% ke level Rp 4.480/unit. Sehingga dalam sepekan terakhir, saham JSMR terkoreksi 6,28%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca Pengumuman Struktur Danantara, Pelemahan IHSG Berkurang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular