Widodo Makmur Pangkas Saham IPO, Begini Penjelasan Direksi

Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 January 2021 12:30
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT PT Widodo Makmur Unggas menyebutkan penyusutan jumlah saham baru yang diterbitkan dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan merupakan hasil keputusan manajemen.

Corporate Secretary Widodo Makmur Unggas Puti Retno Ali mengatakan hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan pasar sejalan dengan pertumbuhan perusahaan ke depannya.

"Bukan diturunkan [target perusahaan] tapi disesuaikan dengan keputusan manajemen untuk menjaga keseimbangan di pasar. Untuk kedepannya perusahaan terus tumbuh," kata Puti kepada CNBC Indonesia, Senin (25/1/2021).

Adapun dalam IPO ini perusahaan menerbitkan 1,94 miliar saham atau setara dengan 15% pemilikan saham. Target ini jauh dari rencana semula yang sebanyak-banyaknya 5,92 miliar atau 35% setelah penawaran umum.

Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, saham ini akan dilego dengan harga Rp 180/saham. Dengan demikian perusahaan bakal memperoleh dana segar senilai Rp 349,41 miliar.

Harga Rp 180 ini sebetulnya adalah range atas dari harga penawaran antara Rp 142 sampai Rp 200. Di rencana awal, dengan saham yang dilepas 5,92 miliar, maka dari IPO ini, perseroan berpotensi meraih dana sebesar Rp 841,07 miliar sampai dengan Rp 1,18 triliun.

Dalam penawaran umum ini, perusahaan mengadakan Program ESA (alokasi saham untuk karyawan) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 7,5% saham dari Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini atau sebanyak-banyaknya sebesar 444,23 juta saham.

Lalu juga melaksanakan Program MSOP (alokasi saham buat manajer, direksi) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1,0% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham atau sebanyak-banyaknya 170,94 juta saham.

Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk untuk ekspansi dengan menambah serta memperluas sarana produksi, antara lain untuk pembangunan fasilitas Breeding PS Farm di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 74,3%.

Selanjutnya, pembangunan fasilitas Layer Commercial Farm di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan fasilitas Hatchery di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa.

Berikutnya, pembangunan fasilitas Broiler Commerical Farm di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa, kemudian pembangunan fasilitas Slaughterhouse di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Lainnya yakni pembangunan fasilitas Feedmill di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Sisa dana IPO sebesar 25,7% akan digunakan untuk modal kerja perseroan terutama untuk pembelian bahan baku pada Feedmill dan pembelian Ayam Broiler Komersial untuk Slaughterhouse.

Perusahaan menunjuk penjamin pelaksana efek yakni PT CIMB Niaga Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.

Perusahaan telah mendapatkan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 Januari 2021 lalu dan melaksanakan penawaran umum pda 25-27 Januari 2021.

Tanggal penjatahan akan dilaksanakan pada 29 Januari dan pencatatan saham akan dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Februari 2021.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prospek Bisnis Emiten Anyar 'Widodo Makmur Unggas' di 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular