
Jokowi Siap Sambut 'Raksasa' Baru Keuangan Syariah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah terus berupaya untuk memperkuat industri keuangan syariah. Salah satunya, dengan membangun bank syariah terbesar di Indonesia.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Peresmian Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Kita memperkuat industri keuangan syariah dengan membangun satu bank syariah terbesar di Indonesia," kata Jokowi, Senin (25/1/2021).
Jokowi mengatakan, pemerintah menargetkan pengoperasian bank syariah tersebut bisa dilakukan pada awal Februari 2021. "Kita sudah targetkan Insya Allah di bulan Februari sudah bisa diselesaikan," jelasnya.
Sebagai informasi, penyelesaian penggabungan tiga bank syariah pelat merah tinggal menghitung hari, tinggal menunggu terbitnya izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Masih sesuai target bahwa penggabungan ini akan rampung pada 1 Februari 2021 mendatang.
Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri Syariah (BSM) Hery Gunardi mengatakan izin OJK ini diperkirakan akan bisa didapat pada pekan ini.
Selanjutnya, masih menunggu proses pengesahan nama baru bank hasil penggabungan, yakni PT Bank Syariah Indonesia (BSI) di Kementerian Hukum dan HAM.
Adapun penggabungan ini melibatkan BSM, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT BNI Syariah (BNIS) dengan BRIS yang akan menjadi bank hasil penggabungan.
Bank ini ke depan ditargetkan bisa memiliki modal inti mencapai di atas Rp 30 triliun atau menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) 4 setidaknya pada 2022.
Berdasarkan data Kementerian BUMN, BRIS menargetkan pembiayaan bisa mencapai Rp 272 triliun atau sepadan dengan US$ 19,43 miliar (kurs Rp 14. 000/US$) pada 2025 dan pendanaan pada masa itu mencapai Rp 336 triliun atau setara US$ 24 miliar.
Bank Syariah terbesar di Indonesia ini dinilai bakal berdaya saing global dan memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global bersandarkan kapitalisasi pasar.
Kementerian BUMN menyebut, gabungan bank syariah BUMN ini akan memiliki kemampuan untuk merambah perusahaan tinggi yang didukung oleh produk syariah baru yang mampu bersaing dengan global dan menjanjikan bisnis anyar.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Adu Kekayaan 8 Presiden RI dari Soekarno Hingga Prabowo