Harga Emas 'Terbang' ke US$ 1.852/Troy Ons, Sahamnya Gimana?

Putra, CNBC Indonesia
24 January 2021 15:10
Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi emas ANTM. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia pada perdagangan minggu ini mampu terbang tinggi 1,42% ke level US$ 1.852,55/troy ons. Harga emas spot mulai stabil diperdagangkan di atas level psikologisnya US$ 1.800/troy ons.

Sentimen positif bagi harga emas tidak lain dan tidak bukan datang dari Joseph 'Joe' Biden yang pada 20 Januari 2021 dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) menggantikan Donald Trump.

Biden pun telah mengungkapkan rencana stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun. Dengan cairnya stimulus itu, maka jumlah dolar AS yang beredar akan meningkat yang tentunya akan menekan nilai mata uang Paman Sam. Sehingga komoditas dan aset yang diperdagangkan dengan satuan dolar AS nilainya akan menguat, salah satunya emas.

Selain pelantikan Biden, Senat AS yang sebelumnya dikuasai oleh Partai Republik, kini dikuasai oleh Partai Demokrat. Sehingga blue wave atau kemenangan penuh Partai Demokrat berhasil dicapai.

Parlemen AS menganut sistem dua kamar, House of Representative (DPR) yang sudah dikuasai Partai Demokrat sejak lama, dan Senat yang pada rezim Donald Trump dikuasai Partai Republik.

Dengan dikuasainya DPR dan Senat, tentunya akan memudahkan dalam mengambil kebijakan, termasuk dalam meloloskan paket stimulus fiskal US$ 1,9 triliun.

Alhasil, emas langsung melesat begitu Biden dilantik. Sebab stimulus fiskal merupakan bahan bakar untuk menguat.

Kitco melakukan survei di akhir tahun lalu terhadap pelaku pasar maupun para analis. Hasil survei yang melibatkan 2.000 pelaku pasar menunjukkan sebanyak 84% memprediksi harga emas akan kembali ke atas US$ 2.000/troy ons di akhir tahun ini. Yang paling banyak memprediksi emas berada di kisaran US$ 2.300/troy ons.

Hasil survei terhadap pelaku pasar tersebut sejalan dengan proyeksi analis yang disurvei Kitco. Analis dari Goldman Sachs, Commerzbank, dan CIBC memperediksi harga emas akan mencapai US$ 2.300/troy ons di tahun ini.

Setelah komoditasnya terbang, bagaimana gerak saham-saham emas pekan ini ? Simak tabel berikut.

Ternyata gerak komoditas emas terhadap harga saham emas serta sektor turunannya di bursa lokal bak langit dan bumi pekan ini. Tercatat saham-saham emas terpaksa terkoreksi parah pada pekan ini, yang tentunya tidak terlepas dari faktor indeks acuan, yakni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi 1,04% pekan ini.

Koreksi IHSG sendiri terjadi setelah para pelaku pasar merespons perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali hingga 2 minggu ke depan, terhitung mulai 25 Januari 2021.

Dari 5 saham emas semuanya terkoreksi pada perdagangan pekan ini dibandingkan dengan penutupan pekan lalu (WTD).

Koreksi paling parah sendiri dibukukan oleh perusahaan pertambangan pelat merah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang terkoreksi 7,69% ke level harga Rp 2.880/unit.

Selanjutnya saham emas anggota konstituen LQ45 lainya yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga anjlok 5,10% ke level harga Rp 2.420/unit.

Koreksi paling moderat sendiri terjadi di perusahaan alat berat yang juga memiliki tambang emas, yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) yang terkoreksi 3,91% ke level harga Rp 25.175/unit.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular