
Rupiah Batal Jadi Abang Jago, yang Ada Malah Loyo!

So, apa yang membuat rupiah melemah? Sepertinya aksi ambil untung di pasar keuangan Tanah Air adalah biang kerok yang menyeret rupiah ke zona merah.
Ini terlihat di pasar obligasi negara. Pada pukul 09:42 WIB, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) di hampir seluruh tenor bergerak naik. Kenaikan yield menandakan harga instrumen ini turun karena tekanan jual.
Sejak awal tahun, yield SBN memang cenderung naik. Terhitung sejak akhir 2020 hingga kemarin, yield SBN seri acuan tenor 10 tahun melesat 33,5 basis poin (bps).
Maklum saja, sepanjang 2020 harga SBN memang naik tajam. Tahun lalu, yield SBN tenor 10 tahun anjlok 97,7 bps. Artinya, harga aset ini melonjak gila-gilaan.
Oleh karena itu, wajar kalau investor ingin mencairkan keuntungan yang sudah didapat. Tekanan jual terhadap SBN membuat harganya turun dan yield menanjak.
Aksi jual terhadap SBN ini kemudian ikut mempengaruhi rupiah. Bukan sekadar mempengaruhi, bahkan depresiasi rupiah cukup dalam dibandingkan mata uang negara Asia lainnya. Depresiasi 0,21% sudah cukup untuk membuat rupiah menjadi mata uang terlemah di Benua Kuning.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia di perdagangan pasar spot pada pukul 10:07 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
