Asing Masuk Rp 7 T, Ini 10 Saham Second Liner Favorit Asing!

tahir saleh, CNBC Indonesia
22 January 2021 06:44
IHSG
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Berikut daftar 10 saham second liner paling banyak dibeli asing, kendati harga sahamnya tak sejalan dengan tingginya aksi beli ini dalam sebulan terakhir.

10 Saham Top Foreign Buy di Second Liner (21/1) 1 Bulan

1. Media Nusantara Citra (MNCN), saham -3,15% Rp 1.230, net buy Rp 222 M, market cap Rp 19 T

2. Merdeka Copper (MDKA), saham +12,95% Rp 2.530, net buy Rp 216 M, market cap Rp 55 T

3. Sarana Menara (TOWR), saham +3,55% Rp 1.020, net buy Rp 176 M, market cap Rp 52 T

4. Indocement (INTP), saham +3,37% Rp 15.325, net buy Rp 123 M, market cap Rp 56 T

5. Surya Citra (SCMA), +8,84% Rp 2.340, net buy Rp 75 M, market cap Rp 35 T

6. Matahari Dept (LPPF), saham -11.97% Rp 1.250, net buy Rp 73 M, market cap Rp 3 T

7. M Cash (MCAS), saham +33,23% Rp 4.450, net buy Rp 62 M, market cap Rp 3,86 T

8. Ace Hardware (ACES), saham -8,92% Rp 1.685, net buy Rp 54 M, market cap Rp 29 T

9. Metrodata (MTDL), saham -2,18% Rp 1.570, net buy Rp 31 M, market cap Rp 4 T

10. Medikaloka (HEAL), saham +5,41% Rp 3.900, net buy Rp 14 M, market cap Rp 12 T

Dalam literatur dan jadi informasi umum bahwa saham-saham disebut sebagai mid-cap stocks atau second-liner, biasanya memiliki kapitalisasi pasar antara Rp 500 miliar - Rp 10 triliun, dan ada pula yang mematok di bawah Rp 100 triliun.

Adapun saham lapis ketiga atau junk stocks alias small-cap stocks biasanya kapitalisasinya berada di bawah angka Rp 500 miliar.

Di BEI, ada dua indeks yang mengakomodasi saham-saham jenis ini yakni IDX SMC Composite dan IDX Small-Mid Cap (SMC) Liquid. IDX SMC Composite adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.

Sementara itu, Indeks IDX Small-Mid Cap (SMC) Liquid yang diluncurkan sejak 21 Desember 2017 memiliki 54 saham pilihan yang diseleksi dari IDX SMC Composite (berisi lebih dari 300 saham).

Senior Analyst PT Henan Putihrai Sekuritas Lisa Camelia Suryanata menyatakan bahwa saham level dua atau tiga juga sebenarnya menarik untuk dibeli.

"Di dalam sektor itu sendiri ada saham yang second liner dan third liner, nah jadi itu sebenarnya tidak menjadi patokan apabila newbiedikatakan harus menjadi first liner saja, it depends [tergantung] dengan sentimen market saat ini," ungkapnya dalam acara InvesTime di CNBC Indonesia, Rabu malam (20/1).

Dia mengatakan, bila ingin membeli saham papan dua atau tiga, ada tips yang dibagikan oleh Lisa. Para trader atau investor harus menyesuaikan porsi pembelian.

"Misal banking BRI [Bank BRI], nah BRI itu temen-temennya yang giant [market cap besar] itu ada Mandiri, BCA, BNI. Nah kalau kita beli BJBR [Bank Jabar Banten] atau BPKP [Bank KB Bukopin] of course kita tidak beli sebanyak BRI," jelasnya.

"Demikian juga kita beli KAEF [Kimia Farma] dan INAF [Indofarma] kita tidak beli sebanyak Kalbe [Kale Farma] yang market cap-nya lebih besar," tambahnya.

Dia menjelaskan newbie tak harus masuk saham blue chip alias unggulan. Hal ini karena terjadi rotasi di pasar.

"Nah newbie apakah harus masuk di blue chips aja? Nggak juga karena sometimes rotasi itu terjadi."

"Jadi cyclical, ada saatnya selain pasar saham itu bergerak sektoral, lets say diawali dengan sektor perbankan dahulu, lalu disambung properti, then disambungkan, karena tahun ini energi terbarukan dan battery itu menjadi jawara in the future, maka mining kita bergerak gila-gilaan," kata Lisa.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular