Berpotensi Terdepak Sebagai Emiten, BEI Pantau Ketat BTEL

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 January 2021 11:20
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan masih memantau emiten telekomunikasi Grup Bakrie, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) untuk menyelesaikan beberapa kewajiban kepada bursa seperti laporan keuangan dan komitmen BTEL mempertahankan keberlangsungan usaha (going concern).

Pasalnya, BTEL berpotensi dihapuskan pencatatan sahamnya atau delisting di Bursa Efek Indonesia mengingat saham BTEL telah disuspensi selama 20 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 27 Mei 2021.

Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, saat ini bursa sedang melakukan evaluasi lebih lanjut terkait kesesuaian laporan keuangan Bakrie Telecom dengan standar pelaporan yang berlaku serta memantau upaya konkrit perseroan untuk mempertahankan keberlangsungan usaha (going concern).

"Bursa juga masih menunggu penyelesaian beberapa kewajiban perseroan kepada bursa, sehingga bursa belum dapat melakukan pembukaan penghentian sementara perdagangan (unsuspensi) efek perseroan," kata Nyoman kepada awak media.

Tidak hanya itu, bursa juga meminta publik agar terus memantau keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Bakrie Telecom.

Seperti diketahui, saham BTEL sudah disuspen sejak 27 Mei 2019. Penyebabnya, laporan keuangan periode 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 (audited) mendapatkan opini disclaimer dari Kantor Akuntan Publik (KAP).

Sebagaimana diatur pada Surat Edaran Bursa No.: SE-008/BEJ/08-2004 tentang Penghentian Sementara Perdagangan Efek (Suspensi) Perusahaan Tercatat, Bursa dapat melakukan penghentian sementara perdagangan (suspensi) atas Efek Perusahaan Tercatat dalam hal Laporan Keuangan Auditan Perusahaan Tercatat memperoleh sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut opini Disclaimer (tidak memberikan pendapat).

BTEL sebelumnya telah mempublikasikan rencana upaya perbaikan pada tanggal 14 Agusutsu 2020 yang pada intinya melalui entitas anaknya akan masuk ke beberapa bisnis baru yang telah direncanakan sampai dengan tahun akhir tahun 2021 ini. Selanjutnya, pada 17 Januari 2021, perseroan juga telah mempublikasikan laporan keuangan periode 30 September 2020 (audited) yang mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian.

Sekadar informasi, BTEL adalah perusahaan telekomunikasi Grup Bakrie yang berdiri pada 1993 sebagai anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk. Mengacu struktur kepemilikan saham perseroan sampai dengan 30 Juni 2020, PT Huawei Tech Investment tercatat menggenggam kepemilikan 16,8%.

PT Mahindo Agung Sentosa 13,6%, PT Era Bhakti Persada 5,5%. Selanjutnya, Raiffeisen Bank International dengan kepemilkan 6%. PT Bakrie & Brothers Tbk 0,1% dan saham publik 58%.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham BTEL akan Terlempar dari Papan Perdagangan Bursa RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular