Dow Jones Dibuka Lompat 0,8% Jelang Pelantikan Joe Biden

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
19 January 2021 21:57
Traders work on the floor of the New York Stock Exchange shortly after the opening bell in New York, U.S., July 23, 2018.  REUTERS/Lucas Jackson
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (19/1/2021), menyusul kian dekatnya pelantikan presiden terpilih Joe Biden yang bakal membawa stimulus jumbo.

Indeks Dow Jones Industrial Average lompat 257,9 poin (+0,8%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 20 menit kemudian surut menjadi 113,2 poin (+0,37%) ke 30.927,44. S&P 500 tumbuh 19,7 poin (+0,52%) ke 3.787,98. Nasdaq naik 103,05 poin (+0,79%) ke 13.101,55.

Investor memantau komentar kandidat menteri keuangan Janet Yellen. Mantan gubernur bank sentral AS tersebut akan berpidato di depan Komite Keuangan Senat tentang risiko resesi jika tak ada "langkah besar."

"Baik presiden terpilih, atau saya, mengajukan paket bantuan tanpa kenaikan beban utang negara. Namun saat ini, dengan suku bunga di posisi rendah dalam sejarah, hal terpintar yang bisa kita ambil adalah bertindak besar. Dalam jangka panjang, saya percaya manfaatnya akan jauh melampai bebannya," tutur Yellen dalam naskah pidato yang diperoleh NBC News.

Sementara itu, Wall Street Journal melaporkan bahwa Yellen bakal memberikan penjelasan mengenai kemungkinan bahwa AS tak akan mengejar dolar yang lemah. Bursa saham di Asia Pasifik bergerak bercampur (mixed) karena investor menanti pidato Yellen tersebut.

Saham yang bakal mendapatkan manfaat terbesar dari stimulus besar dan percepatan vaksin pun diburu pemodal. Saham produsen pesawat Boeing melesat 2% sedangkan American Airlines naik 2,7%. Saham teknologi berbalik menguat (rebound) seperti Apple, Microsoft, Alphabet dan Facebook yang kompak menguat di kisaran 1%.

Saham Goldman Sach merangsek 1,5% setelah membukukan kinerja kuartal IV-2020 yang melampaui ekspektasi pasar, baik dari pos pendapatan maupun laba bersih. Kinerja yang kuat itu ditopang bisnis perdagangan saham dan bank investasi.

Sementara itu, saham Bank of America cenderung menyamping setelah kinerja keuangannya pada periode yang sama meleset dari ekspektasi pasar meski laba bersih sedikit melampaui perkiraan. Netflix akan merilis kinerja keuangannya setelah penutupan pasar.

"Kami memperkirakan investor akan memantau kinerja kuartal IV-2020 dan fokus pada komentar perseroan mengenai pengungkit pemulihan pada 2021," tutur David Kostin, Kepala Perencana Saham Goldman Sachs dalam laporan risetnya, seperti dikutip CNBC International.

Dr. Rochelle Walensky, Kepala Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention) mengatakan bahwa pemerintah memiliki vaksin yang cukup untuk mencapai target vaksinasi 100 juta orang dalam 100 hari.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai Reli Berhari-hari, Wall Street Terindikasi Dibuka Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular