Bursa Asia Sedang Happy Cuan, tapi Shanghai & IHSG Amsyong

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
19 January 2021 17:36
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia kembali ditutup bervariasi, mayoritas menguat pada Selasa (19/1/21), di tengah harapan investor bahwa pemulihan ekonomi masih bisa dicapai berkat kebijakan stimulus presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden meski di tengah perkembangan virus corona (Covid-19).

Indeks Hang Seng ditutup meroket 2,7%, KOSPI Korea Selatan melonjak 2,61%, Nikkei Jepang melesat 1,39%, dan Straits Times Index (STI) menguat 0,18%. Sedangkan indeks Shanghai Composite China ditutup melemah 0,83% pada hari ini dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini ditutup merosot 1,06% di level 6.321,86.

Nilai transaksi kembali turun ke angka Rp 17,50 triliun, di mana investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 258,68 miliar di pasar reguler, yang menunjukkan bahwa mayoritas dari mereka memilih beli saham di harga rendah (nyerok) ketika investor lokal panik jual.

Investor di seluruh dunia, termasuk di kawasan Asia sedang menunggu dan memantau komentar kandidat menteri keuangan Janet Yellen. Mantan gubernur bank sentral AS tersebut akan berpidato di depan Komite Keuangan Senat tentang risiko resesi jika tak ada "langkah besar."

"Baik presiden terpilih, atau saya, mengajukan paket bantuan tanpa kenaikan beban utang negara. Namun saat ini, dengan suku bunga di posisi rendah dalam sejarah, hal terpintar yang bisa kita ambil adalah bertindak besar. Dalam jangka panjang, saya percaya manfaatnya akan jauh melampai bebannya," tutur dia dalam naskah pidato yang diperoleh NBC News.

Sementara itu, Wall Street Journal melaporkan bahwa Yellen bakal memberikan penjelasan mengenai kemungkinan bahwa AS tak akan mengejar dolar yang lemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular