
Diobral Investor, Saham WIKA ADHI Dkk Ambles & Dekati ARB

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten sektor konstruksi yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) anjlok parah pada perdagangan di tengah koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menjadi indeks acuan pasar modal Tanah Air yang terkoreksi 0,84%.
Emiten konstruksi terkoreksi parah selama 2 hari berturut-turut setelah aksi profit taking yang dilancarkan oleh investor karena saham ini sudah melesat kencang sejak awal tahun.
Melesatnya emiten konstruksi sebelumnya terjadi setelah pemerintah menggeber pembentukan Lembaga Pengelola Investasi alias Sovereign Wealth Fund (SWF) yang sudah diamanatkan sebelumnya dalam Omnibus dimana diprediksikan akan tiba bulan ini.
Simak gerak emiten konstruksi pada perdagangan hari ini.
Data perdagangan mencatat, seluruh emiten konstruksi Pelat Merah terpaksa anjlok parah lebih dari 6% mendekati level terendah yang diijinkan oleh regulator alias ARB.
Koreksi paling parah pada perdagangan hari ini dibukukan oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang terdepresiasi 6,72% di level Rp 1.735/unit. Selanjutnya di posisi kedua ada emiten BUMN Konstruksi lain yakni PT PP Tbk (PTPP) yang juga ambles 6,57% ke level Rp 1.990/unit.
Emiten konstruksi berkapitalisasi pasar terbesar di bursa yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) juga terkoreksi 6,51% ke level Rp 1.795/unit. Sedangkan Emiten BUMN Karya lain yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga anjlok 6,22% ke level harga Rp 2.110/unit.
Sebelumnya,Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyerahkan nama-nama yang akan menjadi Dewan Pengawas Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI).
Nama-nama tersebut diterima langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani yang didampingi oleh Wakil Ketua DPR Aziz Syamsudin dan petinggi DPR lainnya di Gedung DPR RI, Selasa (12/1/2021).
Puan menjelaskan, dalam surat Presiden tersebut, nama yang diserahkan nanti akan menjabat sebagai Dewan Pengawas dan Dewan Direktur di LPI. Adapun Dewan Pengawas terdiri dari Menteri dan unsur profesional yang diangkat oleh Presiden.
Selanjutnya pada pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membocorkan calon chief executive officer (CEO) SWF. Kabarnya, pucuk tertinggi SWF itu akan diumumkan sendiri oleh Jokowi pada pekan ini.
"CEO SWF akan diumumkan Presiden Joko Widodo minggu depan," kata Luhut dalam sebuah diskusi akhir pekan lalu.
Luhut lantas kemudian merinci calon CEO SWF yang kemungkinan besar diisi oleh anak muda berusia 40 tahun. Sementara itu, dewan pengawas SWF akan diisi oleh para pejabat senior.
"Saya pikir CEO dikelola oleh anak muda berkisar 40 tahun. Kalau dewan pengawas [SWF] oleh senior, CEO oleh anak muda," katanya.
Luhut menegaskan, CEO SWF nantinya bukanlah orang biasa. Orang tersebut, kata eks Kepala Staf Kepresidenan itu, telah melalui berbagai penilaian yang dilakukan pemerintah.
Luhut mengakui, pemilihan CEO dilakukan secara terbuka dan dikonsultasikan dengan lima institusi besar yang ditunjuk sebagai penasehat SWF, di mana dua di antarnya yakni Abu Dhabi Investment Authority dan Japan Bank for International Cooperation.
"Sehingga kita dapat orang yang kredibel untuk lakukan tugas ini." jelasnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500