Penjualan Mobil 2020 Turun Drastis, Saham ASII Ambles

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
15 January 2021 18:10
Sales marketing menawarkan produk mobil di Tunas Daihatsu Tebet, Jakarta, Selasa (16/6). Pandemi corona membuat angka penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan drastis. Penjualan mobil bulan lalu anjlok hingga 95 persen bila periode yang sama tahun 2019.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh detikOto dari PT Astra International Tbk, pada bulan kelima tahun 2020, industri otomotif hanya mampu mengirim 3.551 unit mobil baru. Angka ini merosot 95 % dibanding bulan Mei 2019, di mana saat itu mencapai 84.109 unit. Angka ini merupakan penjualan berupa wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer. Seperti diketahui, banyak pabrik otomotif di Indonesia yang berhenti produksi sementara di tengah pandemi COVID-19. Wajar jika distribusinya pada Mei 2020 anjlok drastis. Adapun mengatasi penurunan banyak pabrikan otomotif  menawarkan paket penjualan khusus demi mendongkrak penjualan. Rendi selaku supervisor di Tunas Daihatsu Tebet mengatakan
Foto: Penjualan Kendaraan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Astra International Tbk (ASII) pada perdagangan Jumat (15/1/21) akhir pekan ini ditutup ambrol -2,95% ke posisi Rp 6.575/saham.

Walaupun melemah pada hari ini, tapi dalam sepekan, saham ASII sudah melesat hingga 2,33% dan dalam tiga bulan terakhir sudah melesat 42,32%.

Nilai transaksi saham ASII hari ini mencapai Rp 313,2 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 47,1 miliar lembar saham.

Walaupun ditutup melemah, namun investor asing masuk di saham ASII, di mana investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) saham ASII sebesar Rp 53,32 miliar di pasar reguler.

Pelemahan saham ASII terjadi di tengah penurunan penjualan mobil pada tahun 2020. Pada tahun 2020, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis penjualan mobil wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer hanya berada di angka 532.027 unit.

Angka itu jeblok dibanding tahun 2019 yang mencatat penjualan wholesales sebanyak 1.030.126 unit. Kala itu, penjualan memang menjadi salah satu yang terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Industri bisa menjual mobil sebanyak 80.000-90.000 unit per bulan.

Kondisi berbeda terjadi pada saat pandemi Covid-19 menyerang. 'Boro-boro' mengejar target 1 juta unit produksi per tahun, penjualan sempat drop hingga titik terendah.

Tepat pada April 2020 menjadi penjualan mobil terparah sejak krisis 1998. Penjualannya tercatat hanya 7.871 unit atau ambles 90,6% (year on year/yoy) dibandingkan April 2019 yang tercatat 84.056 unit.

Penjualan tertinggi tahun 2020 lalu praktis terjadi di bulan Januari, saat itu penjualan menyentuh 80.000 unit, tepatnya 80.435 unit. Sebulan kemudian turun menjadi 79.644 unit dan Maret kembali jatuh ke angka 76.811 unit. Rekor terjadi satu bulan kemudian.

Meski sempat jatuh, penjualan terus merangkak naik hingga akhir Desember lalu tercatat penjualan berada di angka 57.129 unit.

Passenger car sales seperti sedan, 4X2, 4X4, tetap mendominasi dengan presentase 73,1% atau berada di angka 388.886 unit. Sementara commercial vehicle sales (PU, truck, bus, DC) mencatat 26.9% atau 143.141 unit.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinclong, Laba Bersih Astra Melesat 84%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular