
Tekanan Jual Masih Tinggi, IHSG Bisa Lanjut Koreksi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama akhir pekan Jumat (15/1/21) ditutup anjlok parah 0,84% ke level 6.374,63. Investor melakukan aksi ambil untung setelah IHSG melesat kencang sepekan terakhir.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 107 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 13,8 triliun. Tercatat 147 saham naik, 308 terkoreksi, sisanya 155 anjlok.
Koreksi terjadi di tengah kabar positif yang datang dari perusahaan farmasi global Johnson & Johnson (J&J). Setelah melakukan uji coba terhadap vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan, hasilnya pun menjanjikan.
Ilmuwan J&J secara acak menyuntikkan kandidat vaksin yang dikembangkan kepada orang dewasa sehat antara usia 18 dan 55 dan mereka yang berusia di atas 65 tahun dengan dosis vaksin yang tinggi maupun rendah dan plasebo (kontrol).
Sebagian besar sukarelawan dilaporkan menghasilkan antibodi penetral yang dapat dideteksi, yang diyakini para peneliti memainkan peran penting dalam mempertahankan diri dari infeksi virus setelah 28 hari percobaan penyuntikan.
Pada hari ke 57, semua sukarelawan memiliki antibodi yang terdeteksi, terlepas dari dosis vaksin atau kelompok usia, dan tetap stabil selama setidaknya 71 hari dalam kelompok usia 18 hingga 55 tahun.
Berbeda dengan kebanyakan vaksin Covid-19 lain yang membutuhkan dua dosis atau dua kali suntikan, vaksin yang dibuat oleh J&J hanya membutuhkan satu dosis saja untuk setiap orang. Itu berarti pasien tidak perlu kembali untuk mendapatkan dosis tambahan sehingga menyederhanakan kebutuhan logistik.
"Data uji klinis fase satu dan dua menunjukkan satu suntikan vaksin memberikan antibodi yang berkelanjutan" kata Dr. Paul Stoffels, kepala petugas ilmiah di J&J, kepada Meg Tirrell dari CNBC dalam sebuah wawancara. Dia menambahkan hal itu memberi perusahaan keyakinan bahwa vaksin itu akan sangat efektif melawan virus.
Uji coba tersebut menguji 805 relawan. Perusahaan diharapkan untuk merilis hasil dari 45.000 orang uji coba fase tiga akhir bulan ini. J&J menggunakan teknologi yang sama dengan yang digunakan untuk mengembangkan vaksin Ebola untuk vaksin Covid-19.
Pernyataan Jerome Powell yang kembali menegaskan bahwa kebijakan moneter akan tetap akomodatif akan kembali menekan dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS sehingga memberikan peluang untuk rupiah dan harga surat-surat utang RI untuk menguat.
Kendati IHSG juga mendapat sentimen positif, tetapi reli kencang yang sudah terjadi berpotensi memicu terjadinya koreksi yang sehat. IHSG berpeluang untuk mengalami volatilitas yang tinggi seperti dalam dua hari perdagangan terakhir.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal IHSG |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas bawah maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi terkoreksi.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.413. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.328.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 49 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh jual namun RSI terkonsolidasi turun setelah mendekati level jenuh jual yang menunjukkan potensi IHSG untuk terkoreksi sangat terbuka.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas bawah, maka pergerakan selanjutnya cenderung bearish atau terkoreksi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsolidasi turun.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500