
Malaysia Darurat Nasional Covid-19, Harga CPO Terbang

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) longsor ke bawah RM 3,700/ton kemarin. Namun pada perdagangan hari ini, Rabu (13/1/2021) harga kontrak CPO yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 1%.
Untuk kontrak yang kadaluwarsa pertengahan Maret 2021, harganya dibanderol di RM 3.733/ton pada 10.00 WIB. Harga CPO anjlok dari level tertingginya selama hampir 10 tahun terakhir pada 6 Januari lalu. Harga CPO hampir mendekati level RM 3.900/ton.
Kemarin harga CPO melemah akibat data ekspor kurang sesuai harapan. Data survei yang dilakukan oleh Societe Generale de Surveilance menunjukkan ekspor pada periode 1-10 Januari drop 29,7% dibanding periode yang sama bulan lalu.
Ekspor minyak sawit Negeri Jiran pada periode tersebut sebesar 278.450 ton dari sebelumnya 396.099 ton.
Kemarin Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah mengumumkan keadaan darurat nasional akibat saking merebaknya Covid-19.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin juga telah meminta keadaan darurat diumumkan dalam pertemuan dengan Raja pada hari Senin (11/1/2021). Keadaan ini akan berlangsung 1 Agustus namun dapat dicabut lebih awal jika tingkat infeksi melambat.
Deklarasi darurat memungkinkan penangguhan parlemen dan kegiatan politik pada saat pemerintahan Muhyiddin yang berusia 10 bulan terlihat semakin tidak stabil. Ini diyakini memicu kritik baru ke pemerintahan Muhyiddin.
Namun deklarasi keadaan darurat dan kebijakan pembatasan mobilitas lewat Movement Control Order (MCO) Malaysia diperkirakan tak akan berdampak signifikan pada sektor perkebunan kelapa sawit. Kemungkinan sektor ini akan tetap beroperasi mengingat perannya yang sentral terhadap perekonomian Negeri Jiran.
Harga CPO diperkirakan tetap kuat di kuartal pertama karena pelaku pasar mengantisipasi ketatnya pasokan di tengah kenaikan permintaan ekspor terutama dari India dan China yang stoknya menipis dan berpotensi melakukan restoking.
Sentimen lain yang membuat harga CPO naik hari ini adalah apresiasi pada harga minyak mentah global. Harga kontrak berjangka minyak Brent kini sudah menyentuh level US$ 57/barel atau tertinggi sejak 11 bulan terakhir.
Namun harga CPO diperkirakan bakal melemah di paruh kedua tahun ini karena tingkat produksi yang lebih baik akibat curah hujan yang akan meningkatkan yield kelapa sawit dan permintaan ekspor yang lebih rendah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banjir Sentimen Positif Nih, Harga CPO Menguat!