Saham BCA Ngamuk & Rekor Tertinggi, Bagaimana Valuasinya?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
12 January 2021 08:10
PT Bank Central Asia Tbk.
Foto: PT Bank Central Asia Tbk. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada perdagangan Senin (11/1/2021) kemarin ditutup melesat 4,18% di level Rp 36.725/saham, rekor harga tertinggi saham BCA. Nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 903,61 triliun dan menjadi yang terbesar di Bursa Efek Indonesia.

Data perdagangan menunjukkan, saham BBCA ditransaksikan senilai Rp 1 triliun dengan volume perdagangan 28,5 miliar saham. Dengan kenaikan harga pada perdagangan kemarin, maka dalam 3 bulan terakhir saham bank milik Grup Djarum ini naik 35,24%.

Kenaikan harga saham BBCA ini tentunya menjadi penyumbang terbesar kenaikan harta duo Hartono ini. Robert dan Michael merupakan pemilik 54,94% atau 13.545.990.000 saham BCA melalui PT Dwimuria Investama Andalan Per 31 Desember 2020.

Robert dan Michael merupakan orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes tahun ini. Robert dan Michael tak hanya punya bisnis perbankan.

Asal mula usaha kedua bersaudara ini dimulai dari usaha rokok PT Djarum, perusahaan rokok terbesar keempat di Indonesia yang berkantor pusat di Kudus, Jawa Tengah.

PT Djarum merupakan induk dari Djarum Group yang membawahi banyak bisnis. Di luar bisnis rokok kretek dan BCA, Grup Djarum juga memiliki usaha elektronika (Polytron), rumah studio produksi (Visinema Pictures), perkebunan (HPI Argo), perdagangan elektronik (Blibli.com), agen perjalanan daring (Tiket.com), dan media komunikasi (Djarum Media, dengan nama Mola TV dan Super Soccer TV).

Selain itu ada bisnis makanan dan minuman (Savorita, dengan merek Yuzu), dan kopi (Sumber Kopi Prima, dengan merek Delizio Caffino).

Forbes Realtime mencatat kekayaan Budi Hartono per 11 Januari 2021 sebesar US$ 21,9 miliar atau Rp 312 triliun (kurs Rp 14.250/US$) naik US$ 712 juta atau Rp 10 triliun dari hari sebelumnya dan berada di urutan pertama di Indonesia.

Sementara itu saudaranya Michael Hartono memiliki kekayaan mencapai US$21,1 miliar atau Rp 300 triliun, naik US$ 684 juta atau Rp 9,7 triliun dari hari sebelumnya.

Dalam 3 bulan terakhir sendiri hanya dari Bank BCA, melalui PT Dwimuria Investama Andalan, kedua taipan ini kekayaannya sudah bertambah mencapai Rp 128 triliun.

Dalam laporan keuangan BBCA per 30 September 2020, laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk turun menjadi Rp 20,04 triliun.

Walaupun laba bersih perseroan turun, tapi net interest income atau pendapatan bunga bersih perseroan naik 8% menjadi Rp 40,52 triliun per 30 September 2020.

Dari posisi neraca, total liabilitas perseroan per 30 September 2020 sebesar Rp 820 triliun, naik dari periode 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 740 triliun.

Sedangkan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 2,9% menjadi Rp 179 triliun. Adapun total aset perseroan per 30 September 2020 naik 9,2% menjadi Rp 1.003 triliun dari periode 31 Desember 2019 sebesar Rp 919 triliun.

Secara fundamental, saham BBCA memang masih realtif mahal yang ditunjukkan oleh valuasi harga dibanding nilai bukunya (price to book value/PBV) di angka 4,85 kali, lebih mahal dibandingkan dengan rata-rata saham keuangan lainnya di angka 1,13 kali dilansir dari Refinitiv.

PBV adalah rasio harga terhadap nilai buku, biasa digunakan untuk melihat seberapa besar kelipatan dari nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya. Misalkan PBV sebesar 5x, artinya harga saham sudah tumbuh sebesar 5 kali lipat dibandingkan kekayaan bersih perusahaan.

Sedangkan apabila menggunakan metode valuasi laba bersih dibandingkan dengan harga sahamnya (price to earnings ratio/PER) maka BBCA juga tergolong mahal dengan PER yang sudah di angka 34,79 kali, lebih mahal dibandingkan dengan rata-rata saham keuangan yang memiliki PER sebesar 11,43 kali.

PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan. Untuk itu, keputusan investasi ada ditangan anda. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular