
Widih! Pagi Ini, Saham HRUM Mencetak Rekor Tertinggi Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) pada perdagangan Jumat (8/1/2021) pagi melesat 12,84% ke posisi Rp 3.750/saham.
Level ini juga merupakan level tertinggi baru selama 5 tahun terakhir. Adapun level tertinggi sebelumnya berada di level Rp 3.549/saham pada 20 Februari 2018 lalu.
Kenaikan saham HRUM ini terjadi di tengah sentimen kenaikan harga komoditas batu bara. Harga kontrak yang aktif ditransaksikan di bursa berjangka tersebut ditutup melesat dengan apresiasi 6,47% pada perdagangan kemarin.
Kontrak batu bara yang berakhir Februari tersebut kini kembali lagi ke level US$ 80/ton atau tepatnya di US$ 80,6/ton.
Faktor ketatnya pasokan di China masih jadi pemicu utama yang membuat harga komoditas bahan bakar fosil ini kuat di atas US$ 70/ton. Rebound ekonomi China membuat konsumsi listrik meningkat. Namun pasokan batu bara domestik yang minim membuat harganya melesat tajam.
Harga batu bara termal acuan Qinhuangdao 5.500 Kcal/kg di China tembus RMB 788/ton pekan lalu dan sudah melampaui rentang target yang ditetapkan oleh Pemerintah China di RMB 500 - 570 per ton.
Kurangnya pasokan batu bara domestik membuat produksi listrik tidak mencukupi kebutuhannya. Alhasil pemerintah China harus membatasi penggunaan listrik di luar jam sibuk untuk pabrik sejak pertengahan Desember dengan melakukan pemadaman.
Pemadaman listrik selama seminggu di berbagai daerah telah diberlakukan di Shenzhen, ibu kota teknologi China, yang memiliki produk domestik bruto per kapita tertinggi di negara itu. Provinsi Jiangsu Timur juga memberlakukan pembatasan listrik.
Alhasil ini mempengaruhi industri dan rumah tangga. Banyak warga yang merasakan kedinginan karena listrik padam dan banyak pengusaha gagal memenuhi target karena pabrik mati saat jam produksi.
Kendati China sudah meminta produsen batu bara lokal untuk meningkatkan produksinya serta melakukan relaksasi kebijakan impor batu baranya harga si batu legam di Negeri Panda masih belum mau turun.
Kenaikan permintaan China yang dibarengi dengan pemangkasan produksi batu bara di negara produsen membuat harga batu bara melesat tajam di tengah retaknya hubungan bilateral antara Australia dengan China.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Batu Bara Meroket, Harum Energy Naikan Produksi 30%