Blak-blakan Erick Thohir Soal AKHLAK Hingga BUMN Mendunia

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
06 January 2021 17:30
INFOGRAFIS, Ini Syarat Dapat Vaksin Gratis dari Jokowi
Foto: Ilustrasi Erick Thohir (CNBC Indonesia/Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri peluncuran buku "AKHLAK UNTUK NEGERI" yang berlangsung secara virtual, Rabu (6/1/2020). Dalam kesempatan itu, Erick memaparkan core value Kementerian BUMN, yaitu AKHLAK yang merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Memulai sambutannya, Erick mengungkapkan karakter dan reputasi merupakan hal kunci dalam kehidupan. Oleh karena itu, dia berharap setiap insan meninggalkan legacy.

"Reputasi adalah hal yang terpenting. Kami sekeluarga berharap bisa memberikan legacy dan nama baik keluarga, pribadi dan bangsa. Setelah 30 tahun kita menggeluti duna profesional mengemban amanah, menjaga nama baik dan legacy menjadi sangat penting. Ini bukan hasil akhir, bukan produk instan tinggal diaduk," ujar Erick.

"Hal ini sesuatu hal yang harus kita jaga. Peninggalan dan kesuksesan lainnya itu penting. Seperti atlet, keberhasilan menjuarai kompetisi adalah kesuksesan dalam Latihan. Jika prestasi dari olahragawan, latihan yang keras tanpa henti, kita harus kerja keras menjaga nama baik," lanjutnya.

Pemilik Mahaka Media itu lantas masuk ke dalam AKHLAK. Kata akhlak sendiri berasal dari Bahasa Arab yang salah satunya berarti pembawaan. Ini merupakan karakter sebagai manusia. Akhlak, menurut Erick, juga bisa menjadi pilar pembangunan sebuah organisasi.

"Sejak mendapat amanah dari presiden (Presiden Joko Widodo), prinsip itu yang mau saya terapkan pada tim yang saya pimpin. Akhlak yang mau saya benahi pertama kali. Ini merupakan amanah yang harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat," katanya.

Erick menegaskan, BUMN merupakan perpanjangan tangan negara sebagai agen pembangunan. Transformasi kepemimpinan dalam tubuh BUMN tidak mudah, tapi harus dijalankan. Transformasi itu, lanjut Erick, membentuk karakter sehingga bisa terefleksikan dalam kegiatan sehari-hari.



"BUMN harus bisa memberi kontribusi optimal pada bangsa dengan image yang baik," ujarnya.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu mengungkapkan salah satu akronim dalam AKHLAK yang pas dengan pandemi Covid-19, yaitu adaptif.

"Dengan Covid-19 ini kita di-challenge untuk terus berubah. BUMN harus siap menanggapi perubahan itu," kata Erick.

Lebih lanjut, dia membeberkan, BUMN memiliki keinginan membentuk reputasi sehingga BUMN tidak jago kandang, melainkan mendunia. Sebelum ke sana, BUMN harus menjaga reputasi sebagai bagian dari pengelolaan kekayaan negara dan keadilan yang lebih baik untuk semua.

"BUMN tidak kekurangan orang pintar atau orang hebat. Pemimpin juga kadang galau juga banyak pikiran banyak beban. Tapi itu tidak cukup kapabilitas saja, tidak bisa. Kapabilitas harus selaras dengan kompetensi. Yang penting AKHLAK sebagai core value. Dengan AKHLAK bisa mulai level terendah di BUMN dan pengambil keputusan akan mendorong," kata Erick.

Sebagai penutup, eks pemilik Inter Milan ini bilang kalau 'bersih-bersih' BUMN terefleksi dari road map jangka panjang negara. Sebagai bangsa, diharapkan pada 2030-2040, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi.

"Generasi muda jangan jadi beban, tapi harus bermanfaat. BUMN harus bisa rekrut best talent generasi muda. Untuk pimpinan jangan segan segan menjadi mentor untuk yang muda," tutup Erick.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 24 Tahun Kementerian BUMN, Erick: BUMN Bukan Sapi Perah Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular