
Sempat Berayun-ayun, Bursa Asia Akhirnya Ditutup Menghijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia ditutup bervariasi pada Selasa (5/1/2021), menyusul maraknya karantina wilayah (lockdown) parsial di beberapa negara di tengah berlarutnya pandemi covid-19.
Hanya indeks Nikkei Jepang yang ditutup di zona merah pada hari ini, yakni melemah 0,37%
Sedangkan sisanya ditutup di zona hijau, di mana indeks KOSPI Korea Selatan (Korsel) memimpin penutupan bursa Asia hari ini, yakni meroket 1,57%. Selanjutnya Shanghai Composite China melesat 0,73%, Hang Seng Hong Kong menguat 0,64%, dan STI Singapura naik tipis 0,03%.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini ditutup menguat 0,53% di level 6.137,34.
Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 321,61 miliar di pasar reguler, yang mengindikasikan mereka masih berposisi bullish dan melanjutkan tren pembelian yang telah dicetak sejak kemarin.
Di kawasan Asia, saham raksasa telekomunikasi China melonjak pada Selasa di bursa New York setelah otoritas bursa mengumumkan pencabutan kebijakan delisting tiga perusahaan asal Negeri Panda tersebut.
Di sisi lainnya, perkembangan pandemi Covid-19 kemungkinan menjadi penyebab pergerakan bursa Asia cenderung beragam. Bahkan pada saat pembukaan pasar hari ini, bursa Asia kompak dibuka di zona merah, walaupun akhirnya berhasil ditutup menghijau.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan lockdown nasional untuk memerangi varian baru Covid-19. Warga hanya boleh meninggalkan rumah untuk keperluan penting, bekerja jika benar-benar tak bisa dilakukan dari jarak jauh dan olahraga.
Selain itu, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat (AS) yang semakin memprihatinkan juga membebani sentimen investor. Total kematian akibat Covid-19 di AS telah mencapai lebih dari 350.000.
Hal ini terjadi setelah pejabat kesehatan di Florida mengumumkan temuan kasus pertama strain baru Covid-19 yang lebih menular pada 31 Desember 2020 lalu.
Di Asia sendiri, laporan media lokal di Jepang mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan mengumumkan keadaan darurat untuk Tokyo dan beberapa daerah pada Kamis dini hari dalam upaya membendung penyebaran virus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
