IHSG Ditutup Hijau, 229 Saham Joss! Asing Borong BBCA & BBNI

Tri Putra, CNBC Indonesia
05 January 2021 15:42
Warga mempelajari platform investasi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Pengunjung mempelajari platform investasi digital di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi kedua perdagangan Selasa (5/1/2021) dengan penguatan setelah melalui volatilitas pada awal perdagangan. Hal ini karena pasar khawatir melihat koreksi di bursa Wall Street AS.

Data mencatat, indeks acuan bursa nasional tersebut naik 0,53% ke 6.137,34.

Sebanyak 229 saham menguat, 257 melemah dan 49 lainnya flat. Transaksi bursa dengan nilai transaksi mencapai Rp 16,4 triliun.

Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 321,61 miliar di pasar reguler, yang mengindikasikan mereka masih berposisibullishdan melanjutkan tren pembelian yang telah dicetak sejak kemarin.

Mengacu data BEI, asing masuk ke saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) net buy Rp 360 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 90 miliar.

Sementara itu asing jualan di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 48 miliar dan PT Adaro EnergyTbk(UNVR) Rp 21 miliar.

Sentimen negatif datang dari Wall Street yang berakhir di zona merah pada perdagangan pertama di tahun 2021, Senin (4/1/2020) waktu AS, di tengah pemilihan putaran kedua yang akan datang di negara bagian Georgia dan lonjakan kembali kasus virus korona.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup terjatuh 1,22% ke level 30.233,63. S&P 500 ambles 1,48% ke 3.700,65 dan Nasdaq Composite terkoreksi 1,47% ke 12.698,71.

Namun, pasar cenderung merespons kabar positif berupa ekspansi manufaktur Negeri Sam yang ditunjukkan dalam data Purchasing Manager' Index (PMI) versi Markit, yang meningkat pada laju tercepat dalam lebih dari 6 tahun pada periode Desember 2020.

Data PMI Negeri Paman Sam tersebut juga berhasil menunjukkan ekspansi sebesar 0,4 poin menjadi 57,1, menyusul data PMI di kawasan Asia dan Eropa yang sudah terlebih dahulu dirilis. Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi, sedangkan di bawah itu menunjukkan kontraksi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular