
60% HMETD Ditebus, Bank Banten Raih Tambahan Modal Rp 1,85 T

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten/BEKS) meraih dana sedikitnya Rp 1,85 triliun dalam Penawaran Umum Terbatas atau rights issue VI yang selesai pada awal tahun ini.
Corporate Secretary Bank Banten Chandra Dwipayana menjelaskan bahwa berdasarkan lembar pemesanan ada sekitar 10% dari total rights/HMETD yang dilaksanakan oleh investor ritel. Jumlahnya berdasarkan perhitungan sementara mencapai Rp 300 miliar.
"Bila dijumlahkan dengan rights yang dilaksanakan oleh Pemprov Banten melalui BGD (Banten Global Development) maka total lebih dari 60% rights telah dilaksanakan dengan nilai Rp 1,85 triliun," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/1/2021).
Dalam aksi korporasi ini, Pemprov Banten menebus sekitar 51% rights dengan nilai total Rp 1,55 triliun. Dengan jumlah ini maka Pemprov Banten menambah porsi kepemilikan akibat efek dilusi kepada pemegang saham lain yang tidak menebus haknya.
Chandra menambahkan bahwa sesuai dengan jadwal PUT VI, maka proses pembayaran untuk pelaksanaan rights akan jatuh tempo pada Rabu (6/1/2020) besok. Setelah tanggal ini, maka dapat dikompilasi total dana yang diraih dalam PUT VI.
"Bagi investor-investor yang telah menebus haknya dan telah mengajukan penambahan porsi penjatahan pada 4 Januari 2021, dapat menyelesaikan pembayaran penjatahan tambahan hingga 6 Januari 2021," ujar Chandra.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bank Banten, hingga 30 Desember 2020 jumlah HMETD yang telah diexercise mencapai 3,88 miliar dengan nilai Rp 194,26 miliar. Namun belum diketahui rincian jumlah rights yang dilaksanakan pada 4 Januari 2020 belum diketahui karena masih proses kompilasi.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa mengatakan penambahan modal yang diraih dari rights issue ini akan meningkatkan kesehatan Bank Banten dalam melalui pandemi.
"Tentunya hal ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi para Nasabah dalam mempercayakan pengelolaan keuangannya bersama Bank Banten, khususnya semasa Pandemi ini" ujar Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa.
Fahmi menambahkan sebagai salah satu indikator Kesehatan Bank, membaiknya rasio permodalan tersebut diharapkan akan mampu memberikan daya dukung dan daya ungkit untuk pengembangan usaha Bank Banten selain meningkatkan ketahanan institusi, khususnya semasa Pandemi sebagai Bank Pembangunan Daerah.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Banten sebagai Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT) serta seluruh pemangku kepentingan lainnya, dimana kepercayaan ini merupakan amanah bagi kami yang mesti dipertanggungjawabkan dan menjadi sebuah komitmen serta semangat Perseroan untuk bangkit membangun bank kebanggaan masyarakat Banten agar semakin maju serta dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk seluruh nasabah," jelas Fahmi.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Dana Rp 1,55 T Dari Pemprov Resmi Masuk Bank Banten