Gokil! Saham Antam Ngegas Terus, Efek Nikel atau Sangmology?

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
05 January 2021 11:25
Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menjadi bagian dari e-Sport. (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)
Foto: Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menjadi bagian dari e-Sport. (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada perdagangan hari ini, Selasa (5/1/2021) terus melanjutkan reli. Proyeksi kenaikan harga nikel, akibat permintaan dari industri baterai listrik dinilai menjadi pemicu reli saham produsen nikel dan emas tersebut. 

Berdasarkan data perdagangan BEI, harga saham ANTM melesat 5,48% ke harga Rp 2.320/unit. Nilai transaksi saham ini sangat besar mencapai Rp 1,75 triliun. 

Seperti di ketahui nikel sendiri merupakan salah satu logam hasil tambang yang digunakan untuk berbagai keperluan. Di pasar dikenal ada dua jenis nikel yaitu nikel kelas I dan kelas II. Nikel kelas II banyak digunakan untuk pembuatan stainless steel, sementara kelas I digunakan untuk produk lain seperti komponen baterai mobil listrik.

Sentimen makin maraknya penggunaan mobil listrik dan tren penjualan mobil listrik yang meningkat membuat harga nikel mengalami kenaikan yang pesat. Outlook harga nikel untuk tahun 2021 pun positif.

DBS dalam laporannya menyebut harga nikel tahun ini bakal bullish dan tembus ke atas US$ 20.000/ton. Hal tersebut karena ditopang oleh adanya defisit pasokan nikel di saat permintaan sedang naik-naiknya. Tren ini terutama terjadi untuk nikel kelas I yang banyak digunakan untuk baterai mobil listrik.

Proyeksi DBS, permintaan nikel kelas I akan tumbuh 5,9% setiap tahunnya sampai 2025. Untuk periode yang sama pasokan nikel kelas I hanya tumbuh 3,3%.

Sementara itu, untuk nikel Kelas II keseimbangan di pasar tetap terjaga tahun ini, bahkan hingga 2025 seiring dengan kuatnya peningkatan kapasitas nikel pig iron (NPI) di Indonesia mengimbangi penurunan produksi Cina dan pertumbuhan permintaan nikel untuk stainless steel.

Lebih lanjut DBS memprediksi volume penjualan mobil listrik akan naik 24% per tahun secara compounding (CAGR) ke 22,3 juta unit pada tahun 2030. Kenaikan penjualan mobil listrik tentu akan mengerek permintaan nikel kelas I seiring dengan minat yang tinggi untuk penggunaan baterai yang menggunakan nikel.

Permintaan nikel untuk baterai mobil listrik akan tumbuh sebesar 32% (CAGR ) pada 2019-2030 sehingga meningkatkan konsumsi nikel untuk baterai yang dapat diisi ulang hingga 24% per tahun menjadi 1,27 juta ton pada tahun 2030.

"Oleh karena itu, kami memperkirakan kontribusi baterai isi ulang terhadap konsumsi nikel akan meningkat hingga 30% pada 2030 dari hanya 5% pada 2019." tulis DBS dalam laporannya.

Selain karena faktor kenaikan harga komoditas nikel, putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, memberikan pengaruh ke pasar saham. Kaesang tercatat beberapa kali berkicau soal saham Antam di akun twitter pribadinya. 

Hari ini, Selasa (5/1/2021), Kaesang kembali membuat cuitan soal saham Antam di Twitternya.

"Saya belum tambah muatan udah ditinggal naik," kicau Kaesang di twittternya dengan gambar pergerakan harga saham Antam.


Kemarin, dalam akun twitternya menyebutkan kalau sudah menambah koleksi saham Antam. "Pagi tadi nambah muatan saya di $ANTM," balas Kaesang melalui akun twitternya, yang di posting hari ini, Senin (4/1/2021).

Pada pertengahan Desember 2020, Kaesang juga sempat menyebutkan saham ANTM dalam postingan di akun Twitternya.

Kaesang adalah seorang pengusaha, pemilik PT Harapan Bangsa Kita atau Hebat, yang merupakan induk usaha dari bisnis food and beverage yang dijalankan Kaesang. Brand makanan tersebut antara lain, Sang Pisang, Yang Ayam, Ternakopi, Siap Mas, Let's Toast and Enigma Camp.

Selain itu, melalui perusahaan ini Kaesang membuka kemitraan bisnis untuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular