Dolar AS Sudah di Bawah Rp 13.900, Rupiah Jawara Asia!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 January 2021 10:19
Penukaran uang
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/A Kristianto)

Nasib dolar AS belum kunjung membaik. Tidak hanya di Asia, mata uang Negeri Adidaya tidak berdaya di level global.

Pada pukul 09:37 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama Asia) terkoreksi 0,01%. Dalam setahun terakhir, indeks ini anjlok nyaris 7%.

Investor sedang memandang berinvestasi di dolar AS tidak terlalu menguntungkan, terutama di aset berpendapatan tetap seperti obligasi. Sebab, imbal hasil (yield) obigasi pemerintah Negeri Paman Sam terus turun.

Pada pukul 09:41 WIB, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di 0,9448%. Dalam setahun terakhir, yield instrumen ini anjlok 166,8 basis poin (bps).

Dengan tren suku bunga rendah, maka imbalan investasi di obligasi niscaya akan tetap rendah. Ditambah dengan harapan pemulihan ekonomi setelah dihajar habis-habisan oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), investor semakin percaya diri untuk mengoleksi aset-aset berisiko.

Tingginya risk appetite pelaku pasar membuat dolar AS yang berstatus sebagai aset aman kekurangan peminat. Mata uang Negeri Adikuasa pun melemah sehingga berbagai mata uang negara lain terapresiasi, tidak terkecuali rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular