Menteri Erick: RI Siap jadi Pemain Utama Mobil Listrik

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 January 2021 17:55
Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station). (Dok: PLN)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station). (Dok: PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia- Sambil menguji coba mengendarai mobil listrik, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan kesiapan Indonesia untuk menjadi pemain utama industri mobil listrik. Indonesia diharapkan mampu menjadi salah satu pemain utama industri mobil listrik.

"Saya sudah perintahkan PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengubah strategi bisnisnya paska pandemi. Alhamdulillah, PLN sudah on-track dan sudah ikut dalam konsorsium BUMN untuk pembuatan EV battery bekerja sama dengan perusahaan dari Korea dan China. Insya Allah, di bulan Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerjasama ini," jelas Erick dalam keterangan tertulisnya Sabtu (2/1).

"Selain mengantisipasi mobil listrik, sudah seharusnya juga PLN aktif mengembangkan kompor listrik. Hal ini adalah solusi menekan impor bahan bakar," tambahnya.

Ada sejumlah alasan mengapa Indonesia akan menjadi pemain utama industri mobil listrik. Sejalan dengan misi Presiden Jokowi yang ingin mendorong Indonesia menjadi pemain utama dalam industri mutakhir dikarenakan sumber daya alam Indonesia mendukungnya.

Sebagai salah satu negara dengan sumber daya nikel yang terbesar, hal ini mendukung Indonesia jadi produsen utama sumber daya baterai mobil listrik.

"Baterai sendiri merupakan komponen utama dalam produksi mobil listrik. Dengan kekayaan alam yang kita miliki tentu harus didukung pula dengan kualitas sumber daya manusia kita agar mampu menjadi produsen utama dalam industri mobil listrik," kata Erick.

Erick juga mengatakan mobil listrik juga menjadi solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri melalui impor BBM yang masih mencapai 1,5 juta barrel per hari atau setara 200 triliun per tahun.

"Mobil listrik lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara. Bahkan PLN memberikan diskon 30% untuk isi daya di malam hari," kata Erick.

Upaya PLN ini sejalan dengan perintah kementerian kepada perusahaan energi ini untuk memperbaiki layanan kepada masyarakat dan juga merubah strategi usahanya sesuai dengan pola kehidupan masyarakat karena pandemi yakni untuk mengantisipasi pengembangan mobil listrik.

Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station). (Dok: PLN)Foto: Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station). (Dok: PLN)

Saat ini PLN juga sudah masuk dalam konsorsium BUMN yang membangun baterai listrik dengan Korea dan China.

Hal ini disampaikan Erick dalam pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station). Dia mengungkapkan bahwa Indonesia telah siap menjadi pemain utama industri mobil listrik.

"Hari ini saya mencoba mengendarai mobil listrik dan mengecek kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di Bali. Mobil listrik ini sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM ongkosnya adalah Rp 1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp 200.000,-. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini," kata dia.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article November, Mobil Listrik Hyundai Seharga Rp 700 Juta Masuk RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular