Emas Boleh Cuan 25%, Tapi Ada yang Lebih 'Gila' Lho!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 January 2021 19:59
Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas memang menjadi salah satu primadona pada 2020. Namun, ternyata bukan emas yang membukukan keuntungan tertinggi di antara para logam mulia.

Sepanjang tahun lalu, harga emas di pasar spot melesat 25,01% secara point-to-point. Harga komoditas ini bahkan sempat berada di atas US$ 2.000/troy ons, tertinggi sepanjang sejarah.

Emas adalah aset aman (safe haven) yang dijadikan 'bunker' saat situasi sedang tidak pasti. Pada 2020, sumber utama ketidakpastian adalah pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang mengubah wajah dunia. Krisis kesehatan dan kemanusiaan bertransformasi menjadi krisis sosial-ekonomi.

Logam mulia bukan hanya emas, ada pula perak, platinum, dan paladium. Di antara para 'saudaranya', ternyata kenaikan harga emas bukan yang paling tinggi.

Adalah perak yang mampu membukukan pertumbuhan harga tertinggi. Sepanjang 2020, harga perak meroket hingga 47,83%.

metalSumber: Refinitiv

Bagaimana dengan 2021? Apakah harga emas dkk masih bisa naik?

"Sepertinya kita akan melihat harga logam mulia kembali mencetak rekor pada 2021. Namun, seperti pada 2020, perak mungkin masih jadi yang terbaik," kata Phillip Newman, Konsultan di Metals Focus, seperti dikutip dari Reuters.

Keunggulan emas adalah penggunaannya yang lebih beragam. Emas selain disimpan dalam bentuk batangan, penggunaannya terbatas hanya untuk perhiasan dan beberapa komponen perangkat listrik.

Sedangkan perak punya masa depan cerah, karena menjadi salah satu komponen penting dalam pembuatan panel surya (solar panel). Seiring dengan arah kebijakan energi yang lebih bersih, pemanfaatan panel surya diperkirakan semakin meningkat.

Platinum juga sebenarnya punya spektrum penggunaan yang luas. Logam ini dibutuhkan di banyak industri, salah satunya otomotif. Namun kinerja harga platinum kurang prospektif karena pasokannya relatif melimpah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular