
Josss, Rupiah Menguat Nih! Karena Reshuffle Menteri Jokowi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Kocok ulang alias reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi sentimen positif bagi mata uang Ibu Pertiwi.
Pada Rabu (23/12/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.145 kala pembukaan pasar spot. Sama persis dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya atau stagnan.
Namun rupiah tidak butuh waktu lama untuk menyeberang ke jalur hijau. Pada pukul 09:02 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.130 di mana rupiah menguat 0,1%.
Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan depresiasi 0,32% ke Rp 14.145/US$. Ini adalah posisi terlemah rupiah sejak 20 November 2020 atau lebih dari sebulan terakhir.
Laju penguatan rupiah yang terjadi sejak kuartal III-2020 mulai melambat. Sejak akhir November 2020 hingga kemarin (month-to-date), rupiah melemah 0,39%. Dalam sebulan ke belakang, mata uang Tanah Air terdepresiasi 0,11%.
Oleh karena itu, akan datang saatnya di mana pelaku pasar menilai rupiah sudah terlalu 'murah'. Ini membuat investor kembali bersemangat memburu rupiah.
Selain itu, investor di pasar keuangan Indonesia juga memperoleh kepastian setelah kemarin Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menteri baru di Kabinet Indonesia Maju. Ini menjadi reshuffle pertama di periode kedua pemerintahan eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Saya bersama Bapak Wapres ingin mengumumkan menteri-menteri baru yang akan duduk di Kabinet Indonesia Maju. Pertama Tri Rismaharini, akan kita berikan tanggung jawab untuk menjadi Menteri Sosial. Kemudian yang kedua Bapak Sandiaga Salahuddin Uno, beliau akan kita berikan tanggung jawab untuk memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Ketiga Bapak Budi Gunadi Sadikin, sekarang kita berikan tangung jawab untuk memimpin Kementerian Kesehatan. Keempat adalah bapak Yaqut Cholil Qoumas, akan kita berikan tanggung jawab sebagai Menteri Agama.
"Kelima Bapak Sakti Wahyu Trenggono, akan kita berkan tanggung jawab untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Terakhir Bapak Muhammad Lutfi, sekarang kita berikan tugas memimpin Kementerian Perdagangan," ungkap Jokowi.
Reshuffle menjadi mendesak karena dua personel kabinet sebelumnya, Edhie Prabowo dan Juliari Peter Batubara, mundur karena tersangkut kasus hukum. Posisi Edhie sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan harus diemban oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, sementara jabatan Menteri Sosial yang diemban Juliari didelegasikan kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Rangkap tugas tersebut tentu sedikit banyak membuat kecepatan kerja kabinet terhambat. Apalagi di Kementerian Sosial, yang memegang peranan vital dalam upaya penanganan dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).
Pemerintah menggulirkan stimulus fiskal yang diberi nama program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 695,21 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 234,33 triliun (33,71%) adalah untuk perlindungan sosial di mana Kementerian Sosial menjadi salah satu aktor utama.
Kehadiran Risma (sapaan Tri Rismaharini) tentu menjadi angin segar. Kini Kementerian Sosial sudah punya menteri baru yang bisa fokus untuk melaksanakan tugas membantu rakyat yang terdampak pandemi virus corona. Kerja kabinet pun bisa kembali normal, tidak ada rangkap jabatan lagi.
Kepastian ini menjadi salah satu sentimen positif di pasar keuangan Indonesia. Berbekal sentimen positif tersebut, investor bisa lebih nyaman dalam mengoleksi aset-aset baik itu saham hingga obligasi. Hasilnya adalah rupiah mampu terapresiasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar AS Balas Dendam, Rupiah Dibikin KO Hari Ini
