Cuan Q3! Emiten Migas Grup Bakrie Bidik Akuisisi Tambang Baru

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
18 December 2020 08:15
Foto/ Adinda Bakrie (tengah), EMP (dok Instagram Adinda Bakrie)
Foto: Foto Syailendra Bakrie, Adinda Bakrie (tengah) dan sang ayah Indra Bakrie, EMP (dok Instagram Adinda Bakrie)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten minyak dan gas (migas) Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) atau EMP, membidik akuisisi aset-aset tambang migas baru untuk menambah nilai portofolio bagi perseroan dan pemegang saham.

Syailendra Bakrie, Direktur Utama EMP, mengatakan secara internal perseroan akan terus berusaha meningkatkan produksi minyak dan gas melalui program pengembangan yang ada.

Selain itu juga menemukan cadangan migas baru melalui aktivitas eksplorasi, dan menurunkan biaya terkait dengan melakukan efisiensi di seluruh lini organisasi.

"Selain inisiatif pengembangan dari internal, kami juga terus memantau kesempatan yang ada untuk mengakuisisi aset-aset baru yang dapat menambah nilai untuk portofolio kami dan untuk pemegang saham kami," katanya, dalam keterangan resmi, Kamis (17/12/2020).

Hanya saja Syailendra belum mengungkapkan incaran aset mana yang akan diakuisisi.

"Dalam kapasitas kami sebagai bagian dari perusahaan swasta yang bergerak di sektor migas Indonesia, kami akan terus berpartisipasi dalam program pemerintah untuk mencapai target produksi negara sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari di tahun 2030."

Dalam kesempatan yang sama, Chief Communication EMP, Adinda Bakrie, mengatakan pada semester I-2020, perseroan telah berhasil menyelesaikan pengeboran 3 sumur di Blok Malacca Strait. Perseroan juga sudah menyelesaikan pengeboran 1 sumur dan sedang melanjutkan pengeboran 1 sumur lainnya di Blok Buzi EPCC di Mozambik, Afrika.

"Tim kami juga tengah memfinalisasi rencana pengembangan di blok Gebang (Sumatera Utara)," kata putri Indra Bakrie ini.

Dia mengatakan pengembangan aset dan aktivitas pengeboran ini sangat penting demi meningkatkan jumlah cadangan migas di portofolio perusahaan dan menjaga kelangsungan produksi perusahaan di masa depan.

"Kami juga memantau keamanan dan kesehatan seluruh karyawan kami dan pemangku kepentingan lainnya dalam situasi pandemi yang tengah berlangsung saat ini.

Pada 9 bulan tahun ini, EMP mencatatkan laba bersih sebesar US$ 42,03 juta atau setara Rp 591,78 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.800/US$. Perolehan tersebut mengalami kenaikan sebesar 253% dari tahun sebelumnya US$ 11,88 juta, atau setara Rp 167,27 miliar.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan naiknya penjualan bersih perseroan sebesar 24% menjadi US$ 239,09 juta dari sebelumnya US$ 191,99 juta.

Secara rinci, penjualan tersebut masih didominasi dari gas bumi sebesar US$ 218,65 juta, meningkat dari sebelumnya US$ 197,47 juta. Lainnya dari penjualan minyak mentah sebesar US$ 41,34 juta.

Meski demikian, beban pokok penjualan sampai dengan kuartal ketiga tahun ini juga naik menjadi US$ 135,78 juta dari sebelumnya US$ 116,52 juta. Sehingga, laba bruto ENRG menjadi sebesar US$ 103,44 juta dari tahun sebelumnya US$ 75,46 juta.

Direktur Keuangan EMP, Edoardus Windoe mengatakan, membaiknya kinerja perseroan disebabkan oleh kenaikan produksi minyak dan gas di sepanjang tahun ini. Blok Malacca Sirait berkontribusi terhadap sebagian besar total produksi minyak ENRG selain Blok Bentu dan Kangean yang memproduksi gas EMP.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lagi & Lagi, Emiten Migas Grup Bakrie Rights Issue Rp 1 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular