
Nyalakan Tanda Bahaya, Rupiah Paling Lemah di Asia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga merah di perdagangan pasar spot.
Hari ini, Senin (14/12/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.158. Rupiah melemah 0,4% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.
Mata uang Ibu Pertiwi juga lesu di pasar spot. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.080 di mana rupiah melemah 0,07%.
Sungguh disayangkan, karena depresiasi rupiah terjadi kala sebagian besar mata uang utama Asia menguat di hadapan dolar AS. Selain rupiah, hanya dolar Hong Kong yang melemah.
Namun karena pelemahan dolar Hong Kong tipis saja, bahkan hampir flat, rupiah sah menjadi mata uang terlemah di Benua Kuning. Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia di perdagangan pasar spot pada pukul 10:04 WIB:
Sepanjang minggu kemarin, mata uang Tanah Air menguat tipis 0,11% di hadapan dolar AS secara point-to-point. Penguatan ini terjadi setelah pekan sebelumnya mata uang Tanah Air melemah 0,11%.
Ya, sepertinya laju penguatan rupiah mulai terganggu. Selepas terapresiasi nyaris 3% pada pekan pertama November 2020, performa rupiah mengendur.
Harap maklum, rupiah memang sudah menguat ugal-ugalan. Sejak awal kuartal IV-2020, penguatan rupiah mencapai 5,19%.
Sekarang jangan salahkan bisa dolar AS sudah terlalu 'murah'. Kalau dolar AS sudah semurah ini, siapa yang tidak kesengsem? Pencarian terhadap mata uang Negeri Paman Sam membuat rupiah terpasa melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
