
Hati-hati, Rupiah! Dolar AS Mulai Unjuk Gigi

Well, dolar AS memang sedang mendapat angin. Pada pukul 09:31 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,03%.
Mata uang Negeri Paman Sam memang sudah melemah sangat tajam. Dalam sebulan terakhir, Dollar Index terkoreksi 1,83% dan sejak awal kuartal IV-2020 anjlok 3,02%.
Ini membuat dolar AS sudah 'murah' di mata investor. Melihat dolar yang begitu 'murah', siapa yang tidak kesengsem? Permintaan dolar AS pun meningkat sehingga nilai tukarnya menguat.
Selain itu, investor cenderung bermain aman karena menunggu perkembangan stimulus fiskal AS. "Kami masih mencari jalan," ujar Mitch McConnell, Pimpinan Mayoritas Senat AS, seperti dikutip dari Reuters.
Tanpa stimulus fiskal, ekonomi AS akan sulit dipacu lebih cepat karena dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang sangat dahsyat. Salah satu dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi adalah penurunan penciptaan lapangan kerja. Pada November 2020, perekonomian AS menciptakan 245.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll), jauh berkurang ketimbang bulan sebelumnya yang mencapai 610.000.
"Pemulihan ekonomi tertahan, dan masih amat rentan. Musim dingin dan lonjakan kasus baru bisa memukul ekonomi sampai jatuh sebelum pulih kembali setelah kehadiran vaksin dan stimulus dari Washington," kata Sun Won Sohn, Profesor di Loyola Marymount University di Los Angeles, sepert diberitakan Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)