Dolar AS Ambrol, Saatnya Mata Uang Lain "Go International"?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 December 2020 17:03
Rupee
Foto: REUTERS/Akhtar Soomro/File Photo

Beberapa negara boleh saja menggunakan mata uang lokal transaksi perdagangan secara bilateral. Tetapi dolar AS tetap saja akan dibutuhkan. Sebabnya, AS menjadi negara dengan volume perdagangan terbesar kedua setelah China, jadi mau tidak mau dolar AS tetap akan tinggi permintaannya.

Berdasarkan data dari International Trade Center, total nilai perdagangan barang AS di tahun 2019 mencapai US$ 4,2 triliun. Nilai tersebut setara dengan 11,16% dari total nilai perdagangan di seluruh dunia.

Nilai perdagangan AS hanya kalah dari China yang mencapai US$ 4,6 triliun atau setara 12,09% dari nilai perdagangan dunia.

Meski "kalah" dari segi nilai perdagangan, dominasi dolar AS terlihat jelas dari porsinya di cadangan devisa dunia.

China meski menjadi negara dengan nilai perdagangan terbesar di dunia, nilai yuan di cadangan devisa dunia sebesar US$ 230,4 miliar di kuartal II-2020, berdasarkan data dari International Monetari Fund (IMF). Nilai tersebut setara 1,97% dari cadangan devisa dunia.

Bandingkan dengan dolar AS yang nilainya mencapai US$ 6.901,5 miliar atau 57,45% dari total cadangan devisa dunia. Persentase yang sangat jauh dengan yuan, bahkan euro yang berada di urutan kedua cadangan devisa terbanyak porsinya hanya 19,01%.

Artinya, meski China unggul dari segi perdagangan di dunia, tetapi transaksi yang dilakukan lebih banyak menggunakan dolar AS. Hal inilah yang coba dikurangi oleh China, dan lebih banyak menggunakan yuan sebagai transaksi perdagangan.

Dominasi dolar AS semakin terlihat sebab sekitar 90% transaksi valuta asing dunia melibatkan dolar AS, melansir The Balance. Hal ini menunjukkan dolar AS bisa diterima di hampir semua negara. Selain itu, 40% obligasi dunia juga diterbitkan dalam bentuk dolar AS.

Alhasil, dolar AS masih akan terus menjadi "raja" mata uang global.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular