
Efek Vaksin Cuma Sehari, IHSG Cuma Naik 0,15% & Asing Kabur

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi pertama Selasa (8/12/2020) di jalur positif, setelah pada pagi sempat mencicipi teritori negatif menyusul aksi ambil untung pemodal.
Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat 0,15% atau 9,1 poin ke 5.939,871 dengan 220 saham menguat, 242 lain melemah dan 155 sisanya flat. Dengan penguatan hari ini, IHSG tercatat menguat 8,7% sepanjang bulan berjalan.
Nilai transaksi bursa sangat tinggi, yakni mencapai Rp 11,3 triliun, dengan 19,4 miliar saham berpindah tangan sebanyak lebih dari 953.000 kali transaksi. Sebagai perbandingan, nilai transaksi kemarin hanya Rp 9,3 triliun, dengan 15 miliar saham berpindah tangan 793.000 kali.
Namun, investor asing memilih membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 540 miliar di pasar reguler.
Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) kembali menjadi yang paling banyak ditransaksikan sebanyak Rp 963,4 miliar atau nyaris Rp 1 triliun. Saham BUMN farmasi tersebut menguat 18,5% atau Rp 820 per unit, ke level Rp 5.250 per saham.
Saham BUMN farmasi tersebut selama ini mendapatkan imbas positif dari perkembangan vaksin, karena merekalah yang akan menjadi distributor vaksin tersebut untuk melayani 265 juta penduduk di Indonesia.
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac yang diangkut menggunakan pesawat milik maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) telah tiba pukul 21.25 WIB pada Minggu (6/12/2020). Pesawat jenis Boeing 777-300ER tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Namun demikian, belum ada klaim resmi yang menyatakan seberapa efektif vaksin Covid-19 besutan Sinovac tersebut. Ini berbeda dari vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna dan AstraZeneca yang mengklaim tingkat efikasinya mencapai 90%.
Investor asing hari ini memilih melego saham berkapitalisasi pasar terbesar kedua yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 134 miliar. Saham bank terbesar nasional tersebut melemah 0,7% atau Rp 30 per unit menjadi Rp 4.370 per saham.
Sebaliknya, saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) menjadi sasaran beli asing, dengan nilai transaksi mencapai Rp 148,6 miliar. Saham emiten kertas tersebut menguat 0,7% atau 75 poin ke Rp 10.675 per saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000