Cadev Cetak Rekor, Kurs Dolar Singapura Menguat ke Rp 10.465

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 December 2020 11:44
Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat pada perdagangan Selasa (8/12/2020) setelah cadangan devisa (cadev) Negeri Merlion yang naik ke rekor tertinggi, sebaliknya cadev Indonesia menurun.

Pagi ini, dolar Singapura menguat 0,33% ke Rp 10.565,28/SG$ di pasar spot, melansir data Refinitiv. Posisi dolar Singapura sedikit menurun, berada di level Rp 10.542,84 menguat 0,11% pada pukul 10:50 WIB.

Otoritas Moneter Singapura (MAS) kemarin sore melaporkan posisi cadev di akhir November sebesar SG$ 472,4 miliar, naik SG$ 10,8 miliar dari bulan sebelumnya. Cadev bulan November tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.

Sebaliknya, cadev Indonesia justru menurun 3 bulan beruntun. Bank Indonesia (BI) kemarin melaporkan cadangan devisa hingga akhir bulan lalu sebesar US$ 133,6 miliar. Turun US$ 100 juta dibandingkan Oktober 2020 yaitu US$ 133,7 miliar.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,9 bulan impor atau 9,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," sebut keterangan tertulis BI.

Perkembangan posisi cadangan devisa pada November 2020, lanjut keterangan BI, terutama dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, penerimaan pajak dan devisa migas, serta pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

Dalam 2 bulan sebelumnya, cadev mengalami penurunan US$ 1,7 miliar dan US$ 1,8 miliar. Sementara di bulan Agustus, cadev mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 137 miliar.

Pembayaran utang pemerintah masih menjadi pemicu penurunan cadev di bulan November.

Cadangan devisa penting bagi rupiah, sebab menjadi amunisi bagi Bank Indonesia (BI) untuk menstabilkan rupiah ketika terjadi gejolak.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular