
Sempat Menguat, Rupiah Kini Terlemah Kedua di Asia!

Setelah lama teraniaya, dolar AS mulai bangkit. Pada pukul 09:24 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,1%.
Harap maklum, mata uang Negeri Paman Sam memang sudah terkoreksi lumayan dalam. Selama sebulan terakhir, Dollar Index sudah ambles 1,45%. Sejak awal kuartal IV-2020, penurunannya mencapai lebih dari 3%.
Meski secara fundamental koreksi dolar AS masih sangat terbuka, tetapi secara teknikal akan ada yang namanya jenuh jual (oversold). Dolar AS sudah terlalu banyak mengalami tekanan jual, dan akan datang saatnya investor merasa 'harga' mata uang ini sudah lumayan murah. Ini akan mendorong aksi beli terhadap dolar AS sehingga nilai tukarnya berbalik menguat.
Aset-aset di pasar keuangan Indonesia pun sudah mengalami kenaikan yang luar biasa. Tentu suatu saat investor akan mencairkan keuntungan ini. Di pasar saham, investor asing membukukan jual bersih (net sell) Rp 151,57 miliar pada pukul 09:31 WIB.
"Anda sudah melihat koreksi di Dow Jones dan S&P 500 setelah mencetak rekor tertinggi. Mungkin pasar hanya perlu katalis selanjutnya,"ujar Tom Piotrowski, Market Analyst CommSec, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
