Analisis

Vaksin Virus Corona dari Sinovac Tiba, IHSG Cuan Gokil?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 December 2020 08:37
Layar Pergerakan Saham
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Secara teknikal, IHSG masih memiliki momentum penguatan setelah berhasil bertahan di atas level 5.800 kemarin.

Awal munculnya momentum penguatan IHSG dimulai Kamis (5/11/2020) saat muncul White Marubozu dalam grafik candle stick harian.

Saat itu IHSG membuka perdagangan di level 5.161,39, yang sekaligus menjadi level terendah harian, dan mengakhiri perdagagan di level 5.260,326, sekaligus menjadi level tertinggi harian.

Level open sama dengan low, dan close sama dengan high itu yang disebut sebagai White Marubozu.

White Marubozu merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat. Terbukti setelahnya IHSG terus menguat.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Kabar baiknya, pada Senin (23/11/2020) dan Kamis (26/11/2020) IHSG kembali membentuk pola White Marubozu, sehingga ada potensi reli akan kembali berlanjut, dan tidak menutup kemungkinan kembali ke level 6.000 sebelum akhir tahun.

IHSG juga bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), yang menambah momentum penguatan.
Namun, pada perdagangan Jumat muncul pola Doji, yang menjadi indikasi pelaku pasar ragu menentukan arah.

Indikator stochastic pada grafik kembali masuk wilayah jenuh beli (overbought). Artinya kembali muncul tekanan turun.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic pada grafik 1 jam kini bergerak turun tetapi belum mencapai wilayah oversold yang menimbulkan risiko berlanjutnya koreksi.

Support terdekat berada di level 5.800 - 5.790, selama bertahan di atasnya IHSG berpotensi bangkit ke 5.850 sampai 5.870. Jika level tersebut dilewati, bursa kebanggaan Tanah Air ini berpeluang kembali ke 5.890.

Sementara itu jika support ditembus, IHSG berisiko turun ke 5.760. Jika dilewati, target penurunan selanjutnya di 5.735 hingga 5.700.

Support kuat berada di level 5.458 yang merupakan Fibonnanci Retracement 61,8%. Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.

Selama bertahan di atas 5.458, ke depannya IHSG cenderung masih akan menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular