
Vaksin Virus Corona dari Sinovac Tiba, IHSG Cuan Gokil?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli menjadi 9 pekan beruntun setelah membukukan penguatan 0,47% ke 5.810,483. Selama periode tersebut, total IHSG melesat nyaris 18% dan berada di level tertinggi sejak Februari.
Meski berhasil menguat, tetapi investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) nyaris Rp 4 triliun sepanjang pekan lalu.
Sentimen positif datang dari perkembangan vaksin virus corona, serta ekspektasi stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS).
Sementara sentimen negatif datang dari dalam negeri, setelah kasus Covid-19 mencetak rekor penambahan harian 6.267 kasus pada hari Minggu (29/11/2020). Rekor tersebut kemudian pecah lagi pada Kamis (3/12/2020), jumlah kasus baru tercatat sebanyak 8.369 orang.
Dalam 2 pekan terakhir, rata-rata penambahan kasus juga meningkat menjadi 1,03% per hari, dibandingkan 2 pekan sebelumnya 0,92% per hari.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, bahkan mengatakan penambahan kasus tersebut tidak bisa ditoleransi.
"Kita bisa melihat dalam beberapa hari terakhir kita mencatatkan rekor-rekor baru. Sebelumnya kita belum pernah mencapai di atas 5.000, tapi sayangnya kasus positif semakin meningkat bahkan per hari ini menembus lebih dari 8.000 kasus. Ini angka yang sangat besar dan tidak bisa ditolerir," ujar Prof Wiku, dalam konferensi pers Kamis (3/12/2020).
Lonjakan kasus tersebut tentunya membuat investor cemas jika Pembasatan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan kembali diketatkan, yang dapat menghambat pemulihan ekonomi Indonesia.
Pada perdagangan hari ini, Senin (7/12/2020), ada kabar buruk dan baik dari dalam negeri yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Kabar buruknya, kasus Covid-19 dalam 2 hari terakhir di atas 6.000 orang.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI pada Minggu (6/12/2020) hingga pukul 12.00 WIB kasus baru tercatat 6.089, sementara di hari Sabtu sebanyak 6.020 kasus.
Di sisi lain kabar baik datang dari vaksin virus corona yang kemarin malah sudah tiba di Indonesia. Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech kemarin, hal ini disampaikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya ingin menyampaikan satu kabar baik, hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta doss vaksin Covid, vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung dari Agustus lalu," kata Jokowi, seperti dikutip Senin (7/12/2020).
Jokowi mengungkapkan pemerintah juga masih mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin yang akan tiba awal Januari 2021.
"Selain vaksin dalam bentuk jadi, bulan ini akan tiba 15 juta dosis vaksin dan Januari 30 juta dosis dalam bentuk bahan baku yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma," tambah Jokowi.
Meski demikian, pelaksanaan vaksinasi belum bisa dilakukan segera. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengungkapkan meski vaksin sudah data dan berada di Indonesia, pelaksanaan vaksinasi masih harus melalui tahapan evaluasi dari Badan POM guna memastikan aspek mutu dan efektivitas dan fatwa MUI untuk aspek halal.