Berkunjung ke Tambang BUMI, Ini Penjelasan Lo Khen Hong

Houtmand P Saragih & Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
03 December 2020 14:48
Lo Kheng Hong mengunjungi tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk pada 2018 (Dok Pribadi Lo Kheng Hong)
Foto: Lo Kheng Hong mengunjungi tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk pada 2018 (Dok Pribadi Lo Kheng Hong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menguat sebesar 6,78% atau 4 poin ke level 63 per saham pada perdagangan Kamis ini. Pada saat yang sama beredar foto saat investor kenamaan Indonesia, Lo Kheng Hongsedang berkunjung ke perusahaan anak PT Bumi Resorces Tbk (BUMI), yakni PT Kalim Prima Coal (KPC).

Dalam foto tersebut, tampak Lo sedang mengenakan helm dan rompi proyek saat meninjau area pertambangan tersebut, ia ditemani Director & Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava. Selain itu, ada juga foto dirinya di lahan tambang, di belakangnya tampak sebuah buldoser.

Lo Kheng Hong mengunjungi tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk pada 2018 (Dok Pribadi Lo Kheng Hong)Foto: Lo Kheng Hong mengunjungi tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk pada 2018 (Dok Pribadi Lo Kheng Hong)
Lo Kheng Hong mengunjungi tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk pada 2018 (Dok Pribadi Lo Kheng Hong)

Apa maksud dari foto ini? Lo buru-buru mengklarifikasi, ternyata foto tersebut saat dirinya diundang oleh manajemen BUMI pada tahun 2018 berkunjung ke KPC di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

"Ini foto lama tahun 2018. Saya diundang visit ke Kaltim Prima Coal (KPC), tambang batubara terbesar di Indonesia, anak usaha Bumi Resources," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (3/12/2020).

Seperti diketahui, Lo memang berinvetasi di perusahaan tambang, yakni, PT Petrosea Tbk (PTRO), anak usaha Indika Energy.

Sebelumnya, dalam forum Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020, ia juga membeberkan ketertarikannya pada saham-saham yang berbasis komoditas.

Lo, menerapkan strategi apa yang disebut value investing, yakni, strategi investasi untuk menemukan saham super dengan harga yang lebih murah dari harga wajarnya.

Bekal ilmu value investing, Lo menerapkannya dalam berinvestasi di emiten-emiten yang mengolah komoditas sumber daya alam (SDA). Hampir sebagian besar cuan atau keuntungan yang dibukukan Lo, panggilan akrabnya, berasal dari saham-saham yang berbasis komoditas.

Alasannya, pergerakan harga komoditas yang fluktuatif menjadi kesempatan untuk mendapatkan untung besar.

"Saya banyak mendapatkan keuntungan dari saham komoditas. Dulu ada PT Timah Tbk (TINS), PT Indika Energy Tbk (INDY) perusahaan batu bara, ada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), karena komoditas itu berfluktuasi," kata Lo, Sabtu (24/10/2020).

Ia juga selalu mencermati pergerakan harga komoditas. Contohnya, dia tahu jika harga batu bara berfluktuasi dari harga US$ 100/ton dan drop ke US$ 50/ton, tapi bisa berbalik arah dalam waktu yang sangat cepat.

"Saya membeli saham batu bara ketika bad time, saat harganya murah. Saya beli, saya simpan karena saya tahu, suatu hari harganya pasti akan ke US$ 100/ton. Ketika harga batu bara ke US$ 100, perusahaan batu bara untung besar dan harga sahamnya naik 4.000% dan saya jual," bebernya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Lagi 'Murah', Ingat Pesan Lo Kheng Hong!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular