
Vaksin & Stimulus AS, Mayoritas Bursa Asia Sumringah Pagi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas dibuka menguat pada perdagangan Rabu (2/12/2020) setelah pelaku pasar Asia merespons positif kabar terbaru dari perkembangan vaksin virus corona (Covid-19).
Tercatat indeks Nikkei di Jepang dibuka menguat 0,28%, Hang Seng di Hong Kong naik 0,29%, Shanghai Composite China naik tipis 0,05%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,44%.
Sedangkan indeks Straits Times di Singapura dibuka melemah 0,22% pada hari ini.
Beralih ke Negeri Paman Sam, bursa saham Wall Street ditutup menggembirakan pada perdagangan Selasa (1/12/2020) waktu setempat, setelah kabar gembira mengenai paket stimulus jumbo serta kabar positif mengenai vaksin yang berhasil menenangkan hati para investor yang sempat panik akibat melonjaknya kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS).
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 185,28 poin atau 0,63% menjadi 29.823,92. S&P 500 naik 40,82 poin atau 1,13% menjadi 3.662,45.
Sementara Nasdaq Composite naik 156,37 poin atau 1,28% menjadi 12.355,11. Ketiga indeks saham utama AS tersebut naik lebih dari 10% dibandingkan pada November lalu.
Raksasa di sektor farmasi Pfizer dan Moderna dikabarkan sudah semakin dekat dalam mendapatkan ijin edar dari Uni-Eropa.
European Medicine Agency mengatakan siap menyelesaikan hasil penilaian terhadap kedua perusahaan masing-masing pada tanggal 29 Desember 2020 dan 12 Januari 2021.
Kabar baik mengenai vaksin ini berhasil menenangkan para pelaku pasar yang panik akibat akan melesatnya angka pasien positif corona dalam minggu-minggu ke depan. Karena para masyarakat akan berkumpul di tengah musim liburan Natal dan Tahun Baru.
Kasus positif corona di AS sendiri sudah naik menjadi dua kali lipat hanya dalam kurun waktu sebulan dan menyentuh rekor tertingginya di angka 4 juta kasus.
Karena kenaikan kasus positif ini sendiri menyebabkan munculnya rasa urgensi di antara para pengampu kebijakan untuk mempercepat proses negosiasi program paket dana stimulus jumbo yang dianggap sangat diperlukan oleh ekonomi sampai vaksinasi massal dilakukan.
Juru bicara kamar House of Representative AS, Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan AS, Steve Mnuchin dijadwalkan akan bertemu kembali untuk membahas mengenai paket stimulus US$ 908 miliar.
Stimulus akan disalurkan ke sektor-sektor yang terdampak pandemi virus corona seperti bisnis-bisnis kecil dan para pengangguran.
Kabar positif ini mengenai vaksin ini menyebabkan Bos Bank Sentral AS The Fed, Jerome Powell merasa optimis setelah sempat meyampaikan ulang mengenai potensi risiko pada jangka menengah pada perekonomian AS. Meskipun 'Jay' masih yakin bahwa jalan pemulihan ekonomi akan panjang kedepannya.
Selain itu, pasar Asia juga merespons rilis data inflasi Korea Selatan (Korsel) yang cukup baik pada periode November 2020.
Melansir data dari Trading Economics, inflasi Korsel secara tahunan (year-on-year/YoY) naik menjadi 0,6% pada November 2020.
Sedangkan secara bulanan (month-on-month/MoM), inflasi Negeri Gingseng tersebut juga naik, walaupun masih di zona negatif, yakni naik menjadi -0,1% pada November 2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
