Analisis Teknikal

Kemarin Bak Roller Coaster, Hari Ini IHSG Siap ke 5.800 Lagi!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 December 2020 08:44
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak bak roller coaster pada perdagangan Selasa kemarin, sebelum akhirnya menguat 2% ke 5.724,742. Meski melesat naik lagi, investor asing masih melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 736 miliar, setelah "kabur" Rp 2,6 triliun di awal pekan.

IHSG langsung melesat hingga 2,21% di awal perdagangan, tetapi kemudian ambrol hingga berbalik melemah 0,32% setelah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, positif terjangkit virus corona, yang membuat pelaku pasar cemas akan kemungkinan diterapkannya kembali Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) yang ketat di ibu kota.

Tetapi setelahnya perlahan IHSG kembali bangkit. Kabar gembira datang dari data sektor manufaktur dan inflasi Indonesia.

IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) berada di 50,6 pada November 2020. Naik hampir tiga poin dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang sebesar 47,8.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Kalau di atas 50, artinya dunia usaha memasuki fase ekspansi.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada November 2020 terjadi inflasi 0,28% dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/MtM). Ini membuat inflasi tahun kalender Januari-November 2020 (year-to-date/YtD) menjadi 1,23% dan inflasi tahunan (year-on-year/YoY) di 1,59%.

Realisasi ini tidak berbeda jauh dengan perkiraan pasar. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi inflasi 0,195% MtM dan 1,53% YoY.
Dua data tersebut menandakan roda bisnis mulai berputar kembali, dan pemulihan ekonomi Indonesia sedang berjalan.

IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Rabu (2/12/2020), melihat bursa saham Amerika Serikat (AS) yang kembali melesat Selasa waktu setempat, indeks S&P 500 mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Sentimen positif datang dari produsen vaksin virus corona asal AS, Pfizer dan Moderna, yang dikabarkan sudah semakin dekat dalam mendapatkan ijin edar dari Uni-Eropa. European Medicine Agency mengatakan siap menyelesaikan hasil penilaian terhadap kedua perusahaan masing-masing pada tanggal 29 Desember 2020 dan 12 Januari 2021.

Secara teknikal, IHSG berhasil kembali ke atas level 5.700, melewati target penguatan Selasa kemarin.

Momentum penguatan IHSG memang cukup besar. Awal munculnya momentum penguatan IHSG dimulai Kamis (5/11/2020) saat muncul White Marubozu dalam grafik candle stick harian.

Saat itu IHSG membuka perdagangan di level 5.161,39, yang sekaligus menjadi level terendah harian, dan mengakhiri perdagangan di level 5.260,326, sekaligus menjadi level tertinggi harian.
Level open sama dengan low, dan close sama dengan high itu yang disebut sebagai White Marubozu.

White Marubozu merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat. Terbukti setelahnya IHSG terus menguat.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Kabar baiknya, pada Senin (23/11/2020) dan Kamis (26/11/2020) IHSG kembali membentuk pola White Marubozu, sehingga ada potensi reli akan kembali berlanjut, dan tidak menutup kemungkinan kembali ke level 6.000 sebelum akhir tahun.

IHSG juga bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), yang menambah momentum penguatan.
Indikator stochastic pada grafik harian sudah mulai keluar dari wilayah jenuh beli (overbought). Artinya tekanan turun IHSG sudah mulai mereda.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam kini bergerak naik tetapi belum mencapai wilayah overbought yang memberikan peluang berlanjutnya penguatan.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Support terdekat berada di level 5.700 - 5.690, selama bertahan di atasnya IHSG berpotensi bangkit ke 5.750 sampai 5.770. Jika level tersebut dilewati, bursa kebanggaan Tanah Air ini berpeluang kembali ke 5.800

Sementara itu jika support ditembus, IHSG berisiko turun ke 5.650. Jika dilewati, target penurunan selanjutnya di 5.620.

Support kuat berada di level 5.458 yang merupakan Fibonnanci Retracement 61,8%. Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.

Selama bertahan di atas 5.458, ke depannya IHSG cenderung masih akan menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Bursa AS, IHSG Balik ke Level Psikologi 7.000 di Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular