Internasional

OECD Sebut Prospek Ekonomi Dunia Cerah Tapi Menantang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 December 2020 08:24
Organisation for Economic Co-operation and Development OECD
Foto: Organisation for Economic Co-operation and Development (iisd.org)

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan terbaru Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) mengatakan prospek ekonomi dunia akan terlihat cerah meski jalannya tidak mulus.

Dikatakan ekonomi dunia akan bangkit kembali ke tingkat sebelum pandemi pada akhir tahun 2021 mendatang, meskipun pemulihan tidak akan merata di seluruh negara dan risiko besar tetap ada.

Kemajuan pengembangan vaksin virus corona (Covid-19) yang masih berjalan kini juga punya andil besar dalam membangun kembali prospek ekonomi dunia.

"Jalan di depan lebih cerah, tetapi menantang," tulis Laurence Boone, kepala ekonom OECD, dalam laporan tersebut, sebagaimana dilansir dari Associated Press (AP News) pada Selasa (1/12/2020).

Laporan tersebut juga memprediksi ekonomi global akan menyusut sekitar 4,2% tahun 2020 dan akan rebound dengan tingkat yang sama pada 2021 sebelum tumbuh 3,7% pada tahun 2022 berikutnya.

OECD juga mengatakan jika China, yang telah mengendalikan infeksi virusnya lebih baik daripada banyak negara besar, akan bertanggung jawab atas sebagian besar dari pemulihan ekonomi itu, sementara Eropa, Jepang dan Amerika Serikat akan tertinggal.

Lebih lanjut, OECD mengatakan bahwa pemerintah harus terus mendukung sebagian besar masyarakat yang paling terpukul akibat pandemi dan aturan pembatasan kehidupan publik dan bisnis saat ini.

Boone juga merekomendasikan untuk menginvestasikan uang publik di bidang yang memberikan manfaat jangka panjang seperti perawatan kesehatan, pendidikan, mengurangi ketidaksetaraan, dan memerangi perubahan iklim. Kerja sama global sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan dampak upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian.

"Kerja sama internasional telah goyah dalam beberapa tahun terakhir, tepat ketika dibutuhkan lebih dari sebelumnya," tutup Boone.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Corona, OECD Prediksi Ekonomi Dunia Turun 6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular