Anies Positif Covid, IHSG Merah & Asing Panik Jualan Lagi

Tri Putra, CNBC Indonesia
01 December 2020 10:56
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, buntut acara Habib Rizieq Syihab tiba di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa (17/11/2020). Kedatangan Anies untuk memenuhi surat panggilan Polda Meteo Jaya terkait terkait kerumunan pada kegiatan Habib Rizieq Shihab. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, buntut acara Habib Rizieq Syihab tiba di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa (17/11/2020). Kedatangan Anies untuk memenuhi surat panggilan Polda Meteo Jaya terkait terkait kerumunan pada kegiatan Habib Rizieq Shihab. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak kuasa bertahan di zona hijau setelah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diberitakan terjangkit virus corona. IHSG terpantau berada di zona merah anjlok sebesar 0,10% ke level 5.606,36 pada perdagangan hari ini Selasa (1/12/20).

Sebelumnya IHSG sempat menghijau kuat setelah rilis data PMI Manufaktur dimana IHSMarkitmelaporkan aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) berada di 50,6 pada November 2020. Naik hampir tiga poin dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang sebesar 47,8 bahkan jauh di atas konsensus yang meramalkan PMI Indonesia hanya di kisaran 47,2.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Kalau di atas 50, artinya dunia usaha memasuki fase ekspansi, jika di bawah 50 maka masih terkontraksi.

Dana asing yang keluar semakin deras senilai Rp 275 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp 8,5 triliun.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan positif terjangkit Covid-19. Hal itu disampaikan Anies melalui keterangan tertulis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Selasa (1/12/2020).

"Hasil tes PCR menyatakan bahwa saya positif," ujarnya.

Menurut Anies, dia dan Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza harus menjalani isolasi mandiri selama dua minggu ke depan. Mereka akan menjalankan tugas dan pertemuan secara virtual.

"Kita semua sudah terbiasa menjalani kerja virtual ini sejak April lalu maka tidak perlu ada kekhawatiran bahwa produktivitas akan menurun atau berbagai proses kebijakan akan terganggu," lanjutnya.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular