
Anies Positif Covid, IHSG Mulai Longsor & Takut Rem Darurat?

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terpantau berada di zona hijau menguat sebesar 0,99% ke level 5.666,06 pada perdagangan hari ini Selasa (1/12/20), setelah sempat 1,5% lebih. Penguatan IHSG terpangkas setelah muncul kabar bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan positif terinfeksi virus covid-19.
IHSG sempat menguat karena rilis data PMI Manufaktur dimana IHSMarkitmelaporkan aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) berada di 50,6 pada November 2020. Naik hampir tiga poin dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang sebesar 47,8 bahkan jauh di atas konsensus yang meramalkan PMI Indonesia hanya di kisaran 47,2.
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Kalau di atas 50, artinya dunia usaha memasuki fase ekspansi, jika di bawah 50 maka masih terkontraksi.
Kenaikan IHSG selaras dengan menghijaunya seluruh bursa saham di Asia. Indeks Nikkei, Tokyo, pagi ini menguat 1,41%, disusul penguatan indeks Hang Seng, Hong Kong sebesar 0,41%. Shanghai Composite juga terapresiasi 0,23%. Sedangkan, Strait Times Singapura, naik 0,20%.
Meskipun demikian dana asing masih keluar senilai Rp 188 miliar dengan nilai transaksi sebesar Rp 7,5 triliun.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan positif terjangkit Covid-19. Hal itu disampaikan Anies melalui keterangan tertulis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Selasa (1/12/2020).
"Hasil tes PCR menyatakan bahwa saya positif," ujarnya.
Menurut Anies, dia dan Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza harus menjalani isolasi mandiri selama dua minggu ke depan. Mereka akan menjalankan tugas dan pertemuan secara virtual.
"Kita semua sudah terbiasa menjalani kerja virtual ini sejak April lalu maka tidak perlu ada kekhawatiran bahwa produktivitas akan menurun atau berbagai proses kebijakan akan terganggu," lanjutnya.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000