Erick Sebut Ada Argumen Penerbangan Murah akan Mati, Serius?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 December 2020 10:02
Menteri BUMN Erick Thohir saat peresmian staisun terpadu Tanah Abang, Rabu (17/6/2020) (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di ruang rapat Komisi VI DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/11/2020).

Salah satu poin yang dibahas adalah road map BUMN ke depan. Salah satu sub-kluster pendukung yang dibahas berkaitan dengan industri penerbangan. Menurut Erick, Kementerian BUMN terus mempelajari berbagai kemungkinan terkait industri tersebut.



"Lalu bandara, ini juga sama, sama AirNav segala, apalagi dengan perubahan pattern dari pada turis sekarang berubah mau tidak mau jangan-jangan nantinya kalau sekarang itu mendarat langsung keluar," ujarnya.

"Jangan-jangan nanti mendarat shopping centre-nya di tempat mendarat karena mesti tunggu 30 menit sampai 1 jam sebelum dia bisa keluar. Saya tidak tahu. Ini yang kita coba pelajari," lanjut Erick.

Ia lantas menyinggung argumen kalau penerbangan murah atau low cost carrier akan mati.

"Di industri penerbangan ada argumentasi bahwa yang namanya penerbangan murah akan mati katanya, saya nggak tahu. Ini yang terus kita gali kenapa ekosistem di pariwisata jadi satu kesatuan penting. Supaya sama seperti penggabungan tadi peti kemas kita punya bargaining yang lebih besar ke luar negeri," kata Erick.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Erick Thohir Sambut Ribuan Pegawai Baru BUMN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular