Bursa Asia Dibuka Mixed, Shanghai & Straits Times Merah

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
01 December 2020 08:59
FILE PHOTO: An SGX sign is pictured at Singapore Stock Exchange July 19, 2017. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Foto: Bursa Singapura (REUTERS/Edgar Su)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia dibuka bervariasi, mayoritas menguat pada perdagangan Selasa (1/12/2020) setelah pelaku pasar Asia merespons positif beberapa data ekonomi di kawasan Asia yang telah dirilis pagi ini.

Indeks Nikkei di Jepang dibuka tumbuh 0,7%, Hang Seng di Hong Kong menguat 0,31%, dan KOSPI Korea Selatan melesat 0,9%,

Sedangkan Straits Times Index (STI) Singapura dibuka melemah 0,13% dan Shanghai Composite China turun tipis 0,08%.

Bursa saham Asia mayoritas dibuka positif hari ini karena pelaku pasar merespons positif terkait data pertumbuhan ekonomi Korea Selatan (Korsel) pada kuartal III tahun 2020 dan data neraca perdagangan Korsel

Selain itu, pasar Asia juga merespons data Purchasing Manager' Index (PMI) manufaktur Korsel, Jepang, dan China yang tumbuh positif pada November 2020

Hari ini, Korea Selatan banyak merilis data ekonominya. Data ekonomi tersebut yakni pertumbuhan ekonomi (PDB) kuartal III-2020, neraca perdagangan periode November 2020, dan data PMI manufaktur versi Markit periode November 2020.

Berdasarkan data dari Trading Economics, pertumbuhan ekonomi Korsel yang tercermin dari produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III-2020 tumbuh menjadi 2,1% secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ), artinya secara basis kuartalan, Korsel resmi melepas status resesinya.

Sedangkan secara tahunan (year-on-year/YoY), PDB Korsel masih berkontraksi, walaupun kontraksinya cenderung menurun, yakni tumbuh menjadi -1,1 di kuartal III-2020.

Selain pertumbuhan ekonomi, Korsel juga telah merilis data neraca perdagangan (ekspor-impor) dan PMI manufaktur versi Markit.

Data ekspor Negeri Gingseng pada November 2020 tumbuh menjadi 4% dari sebelumnya pada Oktober 2020 di -3,8%. Sementara itu, data Impor Korsel juga tumbuh walaupun masih berkontraksi, yakni tumbuh menjadi -2,1% dari sebelumnya sebesar -5,6%.

Adapun data PMI manufaktur Korsel versi Markit pada November 2020 kembali berekspansi menjadi 52,9 dari sebelumnya di 51,2.

Selain beberapa data ekonomi di Korsel, Jepang dan China juga merilis data ekonominya pada hari ini.

Di Jepang, data ekonomi yang telah dirilis hari ini adalah data tingkat pengangguran dan PMI manufaktur versi Jibun Bank periode November 2020.

Data tingkat pengangguran Jepang mengalami kenaikan 0,1 poin menjadi 3,1% dari sebelumnya di Oktober 2020 sebesar 3%. Sedangkan data PMI manufaktur versi Jibun Bank tercatat tumbuh menjadi 49 di November tahun ini.

Adapun data ekonomi di China yang telah dirilis hari ini adalah data PMI manufaktur versi Caixin periode November 2020, di mana data PMI China kembali berekspansi menjadi 54,9 atau tumbuh 1,3 poin.

PMI adalah salah satu indikator permulaan (leading indicator) yang berguna untuk meneropong arah perekonomian ke depan suatu negara. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika angka PMI di atas 50 artinya ada ekspansi sementara di bawah 50 berarti kontraksi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular