Analisis Teknikal

Wahai Rupiah yang Perkasa, Bisa Tembus 14.000/US$ Hari Ini?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
27 November 2020 08:46
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat 0,28% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.090/US$ pada perdagangan Kamis kemarin (26/11). Dalam 4 hari perdagangan pekan ini, rupiah hanya melemah di hari Selasa lalu, itu artinya rupiah kini berpeluang melanjutkan tren positif membukukan penguatan mingguan.

Dalam 8 minggu terakhir, rupiah tidak pernah membukukan pelemahan, rinciannya menguat 7 pekan beruntun, dan stagnan pekan lalu.

Ruang penguatan rupiah masih terbuka pada perdagangan hari ini, Jumat (27/11/2020), mengingat sentimen pelaku pasar sedang bagus-bagusnya. Saat sentimen pelaku pasar bagus, investasi akan dialirkan ke negara-negara emerging market seperti Indonesia, yang membuat rupiah perkasa.

Rabu lalu di pasar saham Indonesia investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) Rp 268 miliar di pasar regular, dan Rp 581 miliar termasuk pasar tunai dan nego. Kemudian pada perdagangan kemarin, investor asing juga melalukan net buy Rp 598 miliar di all market.

Sementara di pasar obligasi, yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun turun 0,8 basis poin (bps) di hari Rabu. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan yield, ketika harga naik yield akan turun, begitu juga sebaliknya.

Ketika harga naik, artinya terjadi aksi beli, dan kemungkinan aliran modal asing juga masuk ke pasar obligasi. Kamis kemarin, yield SBN turun lagi 2 bps ke 6,206%, yang menjadi indikasi kemungkinan masuknya investasi asing.

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan mengingat rupiah yang disimbolkan USD/IDR bergerak tipis-tipis dalam 2 hari terakhir. Rupiah masih jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), sehingga momentum penguatan masih ada.

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian sudah keluar dari wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic yang keluar dari wilayah oversold berarti tekanan bagi rupiah mulai berkurang.

Rupiah kini persis berada di support kisaran Rp 14.100/US$ hingga Rp 14.090/US$, penembusan konsisten bawah level tersebut akan membawa rupiah ke Rp 14.050/US$ sebelum menuju level psikologis Rp 14.000/US$.

Sementara itu, resisten berada di kisaran Rp 14.130/US$, jika ditembus dan tertahan di atasnya rupiah berisiko melemah lebih jauh ke Rp 14.150/US$, sebelum menuju Rp 14.200/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular