
China Borong Batu Bara RI, Ini Ancang-ancang dari BUMI

Jakarta, CNBC Indonesia- Tahun depan China diperkirakan akan membeli batu bara Indonesia senilai US$ 1,47 miliar atau sekitar Rp 20,6 triliun. Hal tersebut berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) antara Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) dengan China Coal Transportation and Distribution yang ditandatangani pada Rabu (25/11/2020).
Menanggapi potensi ini, Director & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengatakan selama ini kontribusi ekspor batu bara ke China sebesar 15-20%. Menurutnya perusahaan juga akan tetap mengekspor batu bara ke negara tersebut dengan potensi yang ada.
"Kami memproduksi sekitar 85 juta ton pada 2020, tetapi kemampuan produksi kami lebih tinggi hingga 90-100 juta ton per tahun, dalam kondisi pasar yang sempurna," kata Dileep saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (26/11/2020).
Dia mengatakan perusahaan optimistis pada pasar batu bara tahun depan, terutama dengan adanya vaksin Covid-19. Selain itu di pasar global, setelah adanya pemilihan presiden Amerika Serikat diproyeksikan beberapa konflik ekonomi global akan mereda. Dengan begitu permintaan batu bara pun diperkirakan akan meningkat.
"Strategi kami adalah memprioritaskan penjualan domestik, melindungi dan memperkuat pangsa pasar di luar negeri," katanya.
Dileep menambahkan Bumi Resources juga akan fokus pada optimalisasi dan efisiensi semua biaya, membayar utang dan memperbaiki struktur permodalan. Kemudian meningkatkan dan menekankan lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik. Saat ini perusahaan masih belum finalisasi target 2021, namun biasanya ekspor berkontribusi 75% dan dengan peningkatan produksi diharapkan bisa tetap berkisar 70-75%.
Bumi Resources juga menjadi eksportir batu bara thermal terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar terbesar China. Dengan begitu aturan larangan impor batu bara dari Australia ke China seharusnya dapat menguntungkan bagi Indonesia, khususnya perusahaan.
"Kami juga memiliki strategi untuk tumbuh melampaui batubara melalui PT Bumi Resources Minerals (BRMS) dan mencari lebih banyak peluang pasokan batubara untuk proyek hilir bernilai tambah seperti gasifikasi untuk PT Kaltim Prima Coal dan dan PT Arutmin Indonesia sebagai anak usaha BUMI. Selain itu juga meningkatkan nilai bagi pemegang saham," jelas Dileep.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Batu Bara BUMI Capai 78,7 Juta Ton di 2023